A.
Pengertian
Metode
Kata metode berasal dari bahasa latin yaitu “methodo” yang
berarti “jalan”. Winarno Surachmad (1976:76) menyatakan bahwa metode adalah
cara yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan.
Sedangkan mengajar diartikan sebagai penciptaan suatu sistem lingkungan yang
memungkinkan terjadinya proses belajar. Lebih jelas lagi ia menyatakan bahwa
metode mengajar adalah cara – cara pelaksanaan proses belajar mengajar, atau
bagaimana teknisnya sesuatu bahan pelajaran diberikan kepada murid- murid di
sekolah.
Metode adalah cara yang dianggap efisien yang digunakan oleh
guru dalam menyampaikan suatu mata pelajaran tertentu kepada siswa, agar tujuan
yang telah dirumuskan sebelumnya dalam proses kegiatan pembelajaran dapat
tercapai dengan efektif.
Sehubungan dengan hal tersebut seorang guru dituntut untuk
menguasai macam macam metode mengajar sehingga dapat menentukan metode apa yang
paling tepat digunakan dalam proses pembelajarannya, sehingga kecakapan dan
pengetahuan yang diberikan oleh guru betul-betul menjadi milik siswa.
B.
Metode Pengajaran dalam IPS di
Sekolah Dasar
Metode pengajaran PS dapat di bagi dua klasifikasikan yaitu
metode yang interaksi edukatifnya berlangsung di dalam kelas misalnya metode
ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi, aksperimen, sosiodrama, rool
playing, dan tugas atau resitasi serta kerja kelompok dan interaksi yang
edukatif yang berlangsung di luar kelas misalnya metode karya wisata dan
observasi.
1.
Metode Interaksi dalam Kelas
a.
Metode Ceramah
Ada beberapa pengertian metode
ceramah menurut beberapa ahli:
· Tjipto Utomo & Ruitjen : 1982
Metode ceramah merupakan bentuk
pengajaran dimana guru mengalihkan informasi kepada sekelompok besar siswa
dengan cara yang utama bersifat verbal atau kata-kata.
· Gilstrap & Martin
Metode ceramah merupakan dimana guru
memberikan penyajian fakta-fakta dan prinsip-prinsip secara lisan.
· Winarso Surachmad
Metode ceramah adalah penerangan dan
penuturan secara lisan oleh guru terhadap siswa di dalam kelas.
Dari
ketiga batasan tersebut dimana nampak tiga unsur penting yang harus ada dalam
metode ceramah yaitu :
1) Adanya sekelompok siswa yang akan
menerima informasi secara lisan
2) Seorang guru atau penceramah yang
bersiap memberi informasi secara lisan
3) Terhadap sejumlah informasi yang
akan disampaikan oleh guru kepada sekelompok siswa secara lisan
Bila
seorang guru ingin menggunakan metode ceramah di dalam pengajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS), minimal memenuhi ndua persyaratan :
1) Guru hendaknya memiliki keterampilan
berbicara untuk menjelaskan
2) Guru hendaknya memiliki kemampuan
memiliki dan menggunakan alat bantu intruksional yang tepat untuk meningkatkan
proses ceramah.
Metode
ceramah lebih tepat digunakan dalam pembelajaran IPS bila proses pembelajaran
memiliki kondisi sebagai berikut :
1) Tujuan pengajaran untuk menyampaikan
informasi baru
2) Isi pelajaran bersifat langka,
misalnya suatu penemuan baru
3) Isi pelajaran harus di organisasikan
dan di sajikan dalam cara yang khusus untuk sekelompok tertentu
4) Dapat meningkatkan minat siswa
terhadap mata pelajaran IPS
5) Isi pelajaran tidak untuk di ingat
dalam waktu yang lama
6) Sebagai pengantar penggunaan metode
yang lain dan mengarahkan penyelesaian tugas belajar siswa.
Metode ceramah kurang cocok di
gunakan dalam proses pembelajaran bila:
1) Tujuan pelajaran bukan hanya untuk
memperoleh informasi
2) Isi pelajaran perlu di ingat dalam
waktu yang lebih lama
3) Isi pelajaran bersifat kompleks,
rinci dan abstrak
4) Pencapaian tujuan mempersyaratkan
partisifasi siswa
5) Tujuan pelajaran yang hendak di
capai berupa tujuan kognitif yang tinggi seperti analisis, sintesis, dan
evaluasi
6) Para siswa yang intelegensi atau
pengalaman belajarnya di bawah rata-rata
Beberapa keunggulan dan kelemahan
metode ceramah menurut Gilstrip dan Martin 1975, kemudian Gage dan
Barliner 1984 dan Moedjiono 1985:
1) Keunggulan
a)
Murah
karena efisiensi dalam pemanfaatan waktu
b)
Dapat
menyajikan ide-ide secara lebih jelas
c)
Guru
dapat menguasai sejumlah siswa dan memudahkan penyajian sejumlah materi
pelajaran
d)
Mudah
disesuaikan karena dapat disesuaikan dengan para siswa tertentu, pokok
permasalahan, keterbatasan waktu, keterbatasan peralatan selain itu dapat
disesuaikan dengan jadwal guru dan ketidaktersediaan baha-bahan tertulis
e)
Dapat
mengembangkan kemampuan mendengar para siswa
f)
Merupakan
penguatan bagi guru dan para siswa
g)
Dapat
mengaitkan secara langsung isi pelajaran dengan pengalaman siswa dan guru dalam
kehidupan sehari-hari
2) Kelemahan :
a)
Cenderung
terjadi komunikasi satu arah di dalam kelas
b)
Cenderung
pembelajaran berdasarkan keinginan guru
c)
Menurunnya
perhatian siswa bila ceramah dilakukan lebih dari 20 menit
d)
Ceramah
hanya mampu menghasilkan ingatan dalam diri siswa dalam jangka waktu yang
pendek
e)
Merugikan
bagi siswa yang tidak memiliki tife pengamatan auditif
f)
Merugikan
bagi siswa yang yang mampu belajar sendiri dari pada diceramahi, secara
klasikal
g)
Tidak
efektif untuk mengajarkan keterampilan motorik dan menanamkan sikap kepada
siswa.
Prosedur penggunaan metode ceramah
adalah:
1) Tahap persiapan yang meliputi:
a)
Mengorganisasikan
isi pelajaran yang akan di ceramahkan
b)
Mempersiapkan
penguasaan isi pelajaran yang akan di ceramahkan
c)
Memilih
dan mempersiapkan media intruksional atau alat bantu yang akan digunakan dalam
ceramah
2) Tahap awal ceramah meliputi :
a)
Meningkatkan
hubungan guru dengan siswa
b)
Meningkatkan
perhatian siswa
c)
Mengemukakan
pokok-pokok isi ceramah
3) Tahap pengembangan ceramah meliputi:
a)
Keterangan
yang diberikan hendaknya secara singkat dan jelas
b)
Pergunakan
papan tulis sebagai upaya visualisasi pokok masalah yang diterangkan
c)
Keterangan
ulang dengan menggunakan atau kata-kata lain yang lebih jelas
d)
Perinci
dan perluas isi pelajaran
e)
Carilah
balikan sebanyak-banyaknya selam ceramah
f)
Harus
dapat mengatur alokasi waktu dalam ceramah
4) Tahap akhir ceramah meliputi:
a)
Pembuatan
rangkuman dari garis-garis besar isi pelajaran yang diceramahkan
b)
Penjelasan
hubungan isi pelajaran yang diceramahkan dengan pelajaran berikutnya
c)
Penjelasan
tentang kegiatan pertemuan berikutnya.
b.
Metode
Tanya Jawab
Metode
tanya jawab adalah suatu format interaksi antara guru dengan siswa melalui
kegiatan bertanya yang dilakukan oleh guru untuk mendapatkan respon lisan dari
siswa, sehingga dapat menumbuhkan pengetahuan baru pada diri siswa.
Ada
beberapa alasan mengapa seorang guru menggunakan metode tanya jawab dalam
proses pembelajaran IPS, yaitu:
1)
Membangkitkan
atau menimbulakan keingintahuan siswa terhadap isi permasalahan yang sedang dibicarakan,
sehingga mendorong minat siswa yang berprestasi dalam belajar mengajar
2)
Membangkitkan,
mendorong, dan membimbing proses berfikir sistematis, kreatif, dan kritis pada
diri siswa
3)
Membangkitkan
keterlibatan mental siswa, dengan menjawab pertanyaan dalam proses belajar
mengajar sehingga dapat mewujudkan cara belajar siswa aktif
4)
Memberikan
kesempatan pada siswa untuk mengekspresikan diri sehingga dapat memupuk dan
mengembangkan kemampuan untuk menyatakan pendapat dengan tepat
5)
Memberikan
kesempatan kepada siswa menggunakan pengetahuan sebelumnya untuk belajar
sesuatu yang baru (moedjiono, 1985).
Tujuan pemakaian metode tanya jawab:
1)
Mengecek
pemahaman siswa sebagai dasar perbaikan proses pembelajaran
2)
Membimbing
para siswa untuk memperoleh keterampilan kognitif maupun sosial
3)
Memberikan
rasa aman kepada siswa melalui pertanyaan yang dapat dipastikan bisa
menjawabnya
4)
Mendorong
siswa untuk melakukan penemuan (inkuiri) dalam memperjelas suatu masalah
5)
Membimbing
dan mengarahkan jalannya diskusi kelas ( hyman , 1974)
Ada beberapa jenis-jenis pertanyaan
yaitu:
1)
Pertanyaan
pengetahuan (knowladge questions)
2)
Pertanyaan
pemahaman (chomprehension questions)
3)
Pertanyaan
menerapkan (aplication questions)
4)
Pertanyaan
analisis (analysis questions)
5)
Pertanyaan
sintesis (syntesis questions)
6)
Pertanyaan
evaluasi (evaluation questions)
Kelebihan metode tanya jawab :
1)
Kelas
lebih aktif karena anak tidak sekedar mendengarkan saja.
2)
Memberikan
kesempatan kepada anak untuk bertanya sehingga Guru mengetahui hal-hal yang
belum dimengerti oleh siswa.
3)
Guru
dapat mengetahui sampai sejauh mana penangkapan siswa terhadap materi yang
diterangkan.
Kelemahan metode tanya Jawab:
1)
Dengan
tanya-jawab kadang-kadang pembicaraan menyimpang dari persoalan, bila siswa
menyinggung hal-hal lain walaupun masih ada hubungannya dengan pokok yang
dibicarakan.
2)
Memerlukan
lebih banyak waktu.
c.
Metode
Diskusi atau Metode Musyawarah
Metode
diskusi dalam pembelajaran IPS adalah suatu cara penyajian materi pelajaran
dimana siswa dihadapkan kepada suatu masalah, baik berupa pernyataan maupun
berupa pertanyaan yang bersifat problematik untuk dibahas atau dipecahkan oleh
siswa secara bersama-sama.
Terdapat
tiga jenis metode diskusi yaitu:
1)
Diskusi
kelompok kecil
2)
Diskusi
kelompok besar (kelas)
3)
Diskusi
umum, seperti diskusi panel, seminar, simposium atau loka karya.
Metode diskusi mempunyai kelebihan
dan kelemahan, yaitu
Kelebihan :
1)
Dapat
merangsang kreativitas dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
2)
Siswa
dapat mengeluarkan pendapat dan aspirasi secara bebas dalam rangka
mengembangkan sikap demokratis
3)
Hasil
diskusi (pemikiran bersama) lebih baik bila di bandingkan dengan hasil pendapat
sendiri
Kelemahan:
1)
Tidak
mudah menentukan masalah yang akan di diskusikan
2)
Berbicara
kadang-kadang di dominasi oleh orang-orang tertentu
3)
Diskusi
memerlukan wakt yang relatif lama
4)
Bila
kegiatan diskusi tidak terarah pembahasan masalah sering mengambang (tidak
tuntas)
Langkah-langkah pembelajaran
diskusi:
1) Tahap persiapan meliputi:
a)
Menentukan
masalah yang akan di diskusikan
b)
Merumuskan
tujuan yang akan di capai dalam diskusi
c)
Menentukan
peserta diskusi
d)
Menentukan
waktu dan tempat diskusi
2) Tahap pelaksanaan diskusi meliputi :
a)
Menentukan
perangkat organisasi diskusi
b)
Mengemukakan
topik dan tujuan diskusi
c)
Mengemukakan
pengantar dan masalah yang akan didiskusikan
d)
Pelaksanaan
diskusi dipandu oleh pimpinan diskusi (moderator)
3) Tahap tindak lanjut diskusi
meliputi:
a) Membuat rumusan kesimpulan hasil
diskusi
b) Pembahasan ulang, penilaian terhadap
pelaksanaan diskusi sebagai masukan untuk diskusi berikutnya
d.
Metode
Penugasan (Pemberian tugas)
Metode
penugasan adalah suatu penyajian bahan pembelajaran dimana guru memberikan
tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar dan memberikan laporan
sebagai hasil dari tugas yang dihasilkannya.
Jenis-jenis tugas yang dapat
diberikan:
1)
Membuat
rangkuman materi pembelajaran yang telah diberikan guru di dalam kelas
2)
Membuat
makalah atau laporan hasil observasi
3)
Melaksanakan
observasi ke lapangan
4)
Mengadakan
latihan-latihan keterampilan
Dalam metode penugasan pun ada
kelebihan dan kekurangannya
Kelebihan :
1)
Relevan
dengan cara belajar siswa aktip (CBSA)
2)
Dapat
mengembangkan sikap kemandirian kepada siswa
3)
Dapat
memperdalam materi pembelajaran
4)
Dapat
merangsang kegairahan belajar siswa
5)
Melatih
rasa tanggungjawab pada diri siswa
6)
Dapat
mengembangkan kreativitas dan aktivitas siswa.
Kelemahan:
1)
Kadang-kadang
terjadi ketidakrelevanan antara tugas dengan materi pelajaran yang sedang
dipelajari
2)
Kurang
adanya balikan dari guru
3)
Pengerjaan
tugas-tugas kurang terkontrol bila dilakukan diluar jam pelajaran
Langkah-langkah pelaksanaan metode
penugasan:
1) Melakukan persiapan dengan cara:
a)
Merumuskan
masalah yang jelas
b)
Merumuskan
tujuan pelaksanaan tugas
c)
Menentukan
jenis-jenis tugas (kelompok/individu)
d)
Memberikan
penjelasan atau pengarahan sebelum pelaksanaan tugas
e)
Menentukan
batas waktu pelaksanaan tugas
2) Pelaksanaan tugas dengan cara:
a)
Mengadakan
bimbingan dalam pelaksanaan tugas
b)
Memberikan
motivasi kepada siswa dalam melaksanakan tugas
c)
Memberikan
pelayanan terhadap kebutuhan siswa dalam melaksanakan tugas
3) Pertanggungjawaban da penilaian
tugas dengan cara:
a)
Pelaporan
secara lisan atau tulisan, tindakan atau demokrasi
b)
Melakukan
penilaian terhadap tugas oleh guru berdasarkan laporan yang telah disampaikan
oleh siswa.
e.
Metode
Kerja Kelompok
Metode
kerja kelompok merupakan format belajar mengajar yang menitikberatkan kepada
interaksi antara anggota yang satu dengan anggota yang lain dalam suatu
kelompok, guna menyelesaikan tugas secara bersama-sama.
Tujuan
penggunaan metode kerja kelompok adalah:
1)
Memupuk
kemampuan dan kemauan bekerja sama bagi siswa
2)
Untuk
meningkatkan keterlibatan sosio-emosional para siswa
3)
Untuk
meningkatkan perhatian siswa pada pbm.
Jenis-jenis pengelompokan terdiri
dari:
1)
Pengelompokan
berdasarkan ketersediaan fasilitas belajar
2)
Pengelompokan
berdasarkan perbedaan individu (bakat, minat, perhatian dan kemampuan)
3)
Pengelompokan
berdasarkan pembagian pekerjaan
Ada beberapa variabel penentu
keberhasilan kerja kelompok, yaitu :
1) Tujuan pembelajaran harus jelas
sebagai pedoman
2) Adanya interaksi yang positif dan
kondusif diantara anggota kelompok
3) Adanya pemimpin kelompok untuk
mengatur kerja sama dalam kelompok
4) Adanya suasana kerja kelompok yang
baik dan menyenangkan
5) Mengetahui tingkat kesulitan tugas
yang harus dikerjakan secara kelompok.
Peranan guru dalam kerja kelompok
sangat penting, peranan tersebut adalah :
1) Sebagai pengelola, pengorganisasi,
dan pengatur tempat duduk siswa
2) Sebagai pengamat, pengarah, dan
pembantu siswa bila diperlukan
3) Sebagai pemberi saran dan penilai
(evaluator)
f.
Metode
Demonstrasi
Demonstrasi
merupakan format belajar mengajar yang sengaja mempertunjukan atau memperagakan
tindakan, proses atau prosedur yang dilakukan oleh guru atau orang lain kepada
seluruh atau sebagian siswa.
Tujuan penerapan metode demonstrasi
menurut adalah:
1)
Untuk
menggunakan prosedur tertentu dalam mengajar (prosedur kerja, prosedur
pelaksanaan)
2)
Dapat
meningkatkan kepercayaan diri bagi siswa
3)
Dapat
meningkatkan aktivitas siswa dalam menggnakan prosedur.
Kelebihan metode demonstrasi adalah:
1)
Dapat
memberikan gambaran konkrit
2)
Siswadapat
memperoleh pengalaman langsung
3)
Dapat
memusatkan perhatian siswa dalam proses pembelajaran
4)
Dapat
merangsang siswa untuk mengajukan pertanyaan baru
Kelemahan metode demonstrasi adalah:
1)
Memerlukan
persiapan yang relatif lama dan matang
2)
Menuntut
peralatan yang memacu semua siswa dalam belajar
3)
Memerlukan
kegiatan lanjutan.
Langkah-langkah pelaksanaannya
yaitu:
1) Persiapan meliputi:
a)
Menentukan
adanya kesuksesan antara metode dengan tujuan yang akan dicapai
b)
Menganalisa
kebutuhan peralatan yang diperlukan
c)
Mencoba
peralatan dan menganalisis waktu
d)
Merancang
garis-garis besar tentang langkah-langkah demonstrasi
2) Pelaksanaan, meliputi:
a)
Mempersiapkan
peralatan dan bahan yang akan digunakan
b)
Memberikan
pengantar tentang demonstrasi yang akan dilaksanakan
c)
Meragakan
tindakan proses ssuatu yang disertai penjelasan
3) Tindak lanjut, meliputi:
a)
Mendiskusikan
berbagai tindakan atau pertunjukan yang telah dilakukan
b)
Memberikan
kesempatan kepada siswa untuk melakukan kegiatan sesuai dengan tindakan yang
telah diragakan.
g.
Metode
Eksperimen (Percobaan)
Eksperimen
adalah format interaksi belajar mengajar yang melibatkan logika induksi untuk
menyimpulkan pengamatan terhadap proses atau hasil percobaan.
Tujuan
metode ini adalah:
1)
Untuk
mengajarkan bagaimana menarik kesimpulan dari fakta informasi atau data yang
diperoleh
2) Untuk melatih siswa
merancang/mempersiapkan, melaksanakan dan melaporkan hasil eksperimen
3) Melatih siswa menggunakan logika
serta induktif untuk menarik suatu kesimpulan berdasarkan data dan fakta
Kelebihan dari metode eksperimen
adalah:
1)
Siswa
lebih aktif mengumplkan data dan fakta
2)
Siswa
berkesempatan membuktikan kebenaran teori secara empiris melalui eksperimen
3)
Siswa
berkesempatan melaksanakan prosedur eksperimen.
Klemahannya adalah:
1)
Memerlukan
peralatan dan sarana pembelajaran yang memadai
2)
Memerlukan
waktu pembelajaran yang cukup lama
3)
Memerlukan
biaya yang cukup besar baik bagi guru maupun bagi siswa.
Langkah-langkah pelaksanaan
eksperimen yaitu;
1) Persiapan, meliputi :
a) Menetapkan metode eksperimen yang
sesuai
b) Menetapkan kebutuhan peralatan,
bahan dan sarana yang diperlukan
c) Mengadakan uji coba sebelum
eksperimen dilaksanakan di kelas
d) Menyediakan alat lain yang menunjang
e) Menyediakan lembar kerja siswa
2) Pelaksanaan, meliputi:
a)
Mendiskusikan
bersama-sama tentang prosedur eksperimen yang akan dilakkan
b)
Membantu,
membimbing dan mengawasi pelaksanaan eksperimen yang sedang dilakukan siswa
c)
Membuat
kesimpulan dan laporan eksperimen yang telah dilakukan siawa yang dibantu dan
dibimbing oleh guru
3) Tindak lanjut eksperimen meliputi:
a)
Mendiskusikan
hambatan dan hasil eksperimen
b)
Memberikan
dan menyimpan kembali peralatan
c) Mengevaluasi proses dan hasil
eksperimen.
h.
Metode
Simulasi
Simulasi merupakan format interaksi
belajar mengajar dalam pengajaran IPS yang didalamnya menampakan adanya prilaku
pura-pura(simulasi) dari orang yang terlibat dalam proses pembelajaran atau
suatu peniruan situasi tertent, sehingga siswa dapat memahami konsep,
prinsip-prinsip keterampilan, nilai dan sikap dari sesuatu dari yang sedang
disimulasikan.
Jenis-jenis simulasi adalah
1) Permainan simulasi
2) Bermain peran
3) Sosiodrama dan psikodrama
Tujuan penggnaan metode simulasi
adalah
1) Untuk mendorong partisipasi dan
pengembangan sikap siswa
2) Mengembangkan interaksi dan
komunikasi dalam proses pembelajaran
3) Dapat menimbulkan interaksi yang
sehat dan hangat antar siswa
4) Memperkenalkan dan melatih peran
kepemimpinan pada diri siswa
5) Memanfaatkan bakat dan kemampuan
siswa sebagai sumber belajar
Kelebihan penggunaan metode
simulasi:
1)
Dapat
menciptakan kesenangan dan kegembiraan pada diri siswa dalam proses
pembelajaran
2)
Dapat
mengurangi keabstrakan pada diri siswa dalam proses pembelajaran
3)
Dapat
memberikan pengarahan dan petunjuk sederhana dalam proses pembelajaran
4)
Dapat
melatih siswa berpikir kritis
Kelemahannya adalah:
1)
Memerlkan
waktu yang relatif lama dan biaya yang relatif mahal
2)
Memerlukan
sistem pengelompokan siswa yang cukup luwes dan kompleks sesuai dengan peran
yang akan dimainkannya
3)
Banyak
menuntut imajinasi dan imfropisasi guru dan siswa dalam pelaksanaannya
4)
Sulit
bagi siswa berperan sesuai dengan peran/tokoh yang dimainkannya
Beberapa prinsip yang perlu
diperhatikan dalam melaksanakan simlasi yaitu:
1) Simulasi hendaknya dilaksanakan oleh
sekelompok siswa
2) Penentuan topik yang akan dimainkan
sebaiknya dilakukan guru bersama siswa
3) Guru harus membuat peraturan dan
petunjuk simulasi secara terinci
4) Dalam pelaksanaannya harus
menggambarkan simulasi yang lengkap dan utuh
5) Merupakan integrasi dari beberapa
ilmu social
Terdapat 9 langkah yang harus
ditempuh bila akan melaksanakan metode simulasi:
1) Memilih situasi, masalah, dan pemain
yang tepat
2) Mengorganisasikan kegiatan sehingga
jelas dan tepat
3) Memberikan simulator
4) Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
ada kaitannya dengan materi pelajaran
5) Membantu mempersiapkan para pemain
6) Menetapkan alokasi waktu
7) Melaksanakan simulasi sesuai dengan
yang telah direncanakan
8) Mengadakan evaluasi terhadap
pelaksanaan simulasi
9) Mengadakan kegiatan ulang.
i.
Metode
Inquiri dan Discovery
Metode Inquiri dan Discovery dalam
pembelajaran merupakan suatu prosedur yang menekankan belajar secara individual
dimana siswa berusaha melakukan aktivitas sendiri untuk mencari dan meneliti
sesuatu sebelum menarik suatu kesimpulan.
Gagne dan Berliner mengemukakan
bahwa metode penemuan ditandai oleh adanya keaktifan siswa dalam memperoleh
keterampilan intelektual, sikap dan keterampilan motorik ata psikomotorik.
Tujuan metode penemuan adalah:
1) Meningkatkan ketertiban siswa secara
aktif dalam proses pembelajaran
2) Mengarahkan siswa sebagai pelajar
seumur hidup
3) Mengurangi ketergantungan siswa
kepada guru dalam proses pembelajaran
4) Melatih siswa memanfaatkan sumber
belajar dan lingkungan
Kelebihan metode penemuan yaitu:
1)
Membant
memperbaiki proses penguasaan dan keterampilan bagi para siswa
2)
Pengetahuan
yang diperoleh siswa bersipat individual, oleh karena itu lebih erat melekat
pada diri siswa
3)
Menimbulkan
kegairahan belajar bagi para siswa
4)
Memberi
kesempatan pada siswa maju terus dan berkelanjutan dalam belajar
5)
Memperkuat
konsep diri dengan melatih untuk percaya diri
6)
Kegiatan
pembelajaran lebih berpusat pada siswa
Kelemahannya:
1)
Memerlukan
persiapan yang matang dan kemampuan berpikir yang tinggi sehingga bagi siswa
yang lamban berpikir sulit mengikuti proses pembelajaran
2)
Sulit
mencapai keberhasilan bila diikuti oleh siswa dalam jumlah yang lebih besar
3)
Membutuhkan
peralatan dan fasilitas yang memadai.
Langkat-langkah metode penemuan
yaiut:
1) Mengidentifikasi kebutuhan belajar
siswa
2) Memilih konsep, pengertian dan
prinsip yang akan dipelajari
3) Pemilihan masalah dan bahan
pelajaran
4) Menjelaskan tugas-tugas yang akan
dilakukan dalam pembelajaran
5) Mempersiapkan alat-alat dan sarana
belajar
6) Mengecek pemahaman siswa
7) Melaksanakan proses penemuan dengan
mengumpulan data
8) Membantu dan membimbing siswa dalam
menganalisa data
9) Membentuk siswa menemukan masalah,
kaidah, prinsip dan ide-ide berdasarkan hasil menemuan.
2.
Metode Interaksi Edukatif di Luar Kelas
a.
Metode
Karyawisata
Metode
karyawisata merupakan suatu kegiatan belajar mengajar dimana siswa dibawa ke
suatu objek di luar kelas untuk mengkaji atau mempelajari suatu masalah yang
berhubungan dengan materi pelajaran atau dengan kata lain karyawisata merupakan
suatu upaya mendekatkan atau membawa diri siswa kepada kehidupan nyata yang
menjadi sumber belajar bagi para siswa.
Tujuan
metode karyawisata adalah:
1)
Agar
siswa dapat membandingkan apa yang mereka pelajari didalam kelas secara
teoritis dengan keadaan nyata dilapangan, atau membandingkan antar keadaan
nyata dengan praktek penggunaannya.
2)
Untuk
menghilangkan kejenuhan siswa dalam belajar
3)
Untuk
dijadikan ajang rekreasi bagi siswa sambil belajar.
Kelebihan dari metode karyawisata
adalah:
1)
Siswa
memperoleh pengalaman langsung dari lapangan
2)
Dapat
meningkatkan minat dan perhatian siswa dalam mempelajari sesuatu
3)
Dapat
memperkaya dan menyempurnakan pengetahuan yang diperoleh siswa di dalam kelas
Kelemahannya:
1)
Memerlukan
persiapan yang relatif lama dan cukup matang
2)
Memerlukan
sarana dan biaya yang relatif tinggi
3)
Bila
persiapan kurang matang dapat mengaburkan tujuan
4)
Memiliki
resiko yang cukup tinggi.
Langkah-langkah pelaksanaannya:
1) Persiapan, meliputi:
a)
merumuskan
tujuan pelaksanaan
b)
menentukan
tempat, waktu dan biaya pelaksanaan
c)
membentuk
panitia pelaksanaan dan pembagian tugas
d)
mempersiapkan
lembar observasi atau pertanyaan-pertanyaan untuk merekam data di lapangan
2) Pelaksanaan, meliputi:
a)
mengadakan
pengawasan dan bimbingan terhadap siswa
b)
menunjukan
hal-hal yang penting pada saat berkaryawisata yang berhubungan dengan materi
pelajaran
c)
menjaga
ketertiban, keamanan, dan sopan santun di lapangan
d)
mencatat
hal-hal yang penting untuk bahan laporan
3) Tindak Lanjut, meliputi:
a)
Mengolah
dan menganalisa data hasil observasi di lapangan
b)
Melaksanakan
diskusi tentang hasil pengolahan dan analisis data
c)
Membuat
laporan lengkap tentang hasil diskusi sebagai hasil kegiatan karyawisata.
b.
Metode
Observasi
Merupakan kelanjutan
atau alat yang diperlukan pada saat pelaksanaan karyawisata.
Metode observasi adalah format
pembelajaran di mana siswa dibawa ke luar kelas untuk mengamati suatu objek
atau peristiwa kemudian merekamnya dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah
dipersiapkan terlebih dahulu.
Tujuan observasi adalah:
1)
Untuk
memperoleh informasi atau data dari lapangan yang berhubungan dengan materi
pelajaran.
2)
Memberikan
pengalaman langsung bagi siswa
3)
Melatih
ketelitian dan kejelian siswa dalam mengobservasi suatu objek
4)
Melatih
siswa menggunakan instrumen (lembar observasi) dalam memperoleh data yang
diperlukan
5)
Menghilangkan
kejenuhan bagi siswa dalam belajar di kelas.
Kelebihan dan kekurangannya hampir
sama dengan dengan metode karyawisata karena antar karyawisata dengan observasi
sama-sama metode mengajar yang proses interaksi edukatifnya berlangsung di luar
kelas.
Langkah-langkah metode Observasi
adalah:
1) Persiapan, meliputi :
a)
Merumuskan
tjuan observasi
b)
Menetapkan
objek observasi
c)
Menentukan
aspek-aspek yang di observasi
d)
Menyusun
lembar observasi berdasarkan aspek-aspeknya.
2) Pelaksanaan, meliputi :
a)
Memberikan
arahan dan bimbingan kepada siswa tentang aspek-aspek yang akan di observasi
b)
Mengingatkan
hal-hal yang pokok dan penting untuk diobservasi sesuai dengan tujuan dan aspek
yang di observasi
c)
Menjaga
ketertiban dan kedisiplinan dalam melaksanakan observasi
d)
Mencatat
hal-hal yang penting sebagai bahan laporan observasi
3) Tindak lanjut, meliputi:
a)
Mengelolah
dan menganalisa data atau informasi yang telah direkam
b)
Mendiskusikan
hasil pengelolaan dan analisa data yang telah dilakukan dan menyusun daftar
laporan observasi baik secara individu maupun kelompok
c)
Menyusun
laporan lengkap hasil observasi.
Dalam pelaksanaan proses pembelajaran setiap metode tidak
dapat berdiri sendiri, melainkan saling menunjang dalam mencapai tujuan
pelajaran yang telah dirumuskan.
DAFTAR PUSTAKA
http://juyaki.blogspot.com/2010/03/makalah-ips.html
yayats.indoweblog.com/2008/09/13/pembelajaran-pendidikan-ips-di-tingkat-sekolah-dasar/
0 komentar:
Posting Komentar