A.
Hakikat Peradaban
Peradaban memiliki kaitan yang erat dengan
kebudayaan. Kebudayaan pada hakikatnya adalah hasil cipta, rasa, dan karsa
manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kemampuan cipta (akal) manusia menghasilkan
ilmu pengetahuan. Kemampuan rasa manusia melalui alat-alat indranya
menghasilkan beragam barang seni dan bentuk-bentuk kesenian. Sedangkan karsa
manusia menghendaki kesempurnaan hidup, kemuliaan, dan kebahagiaan
sehingga menghasilkan berbagai aktivitas hidup manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Koentjaraningrat (1990) berusaha memberikan
penjelasan sebagai berikut. Istilah kebudayaan ada pula istilah peradaban.
Hal ini adalah sama dengan istilah dalam bahasa Inggris civilization yang
biasanya dipakai untuk menyebutkan bagian atau unsur dari kebudayaan yang harus
maju dan indah.
Kebudayaan berasal dari kata culture, istilah
peradaban sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap
perkembangan kebudayaan.
Peradaban berasal dari kata adab, yang dapat
diartikan sopan, berbudi pekerti, luhur, mulia, berakhlak, yang semuanya
menunjuk pada sifat yang tinggi dan mulia. Huntington (2001) mendefinisikan
perdaban (civilization) sebagai the highest social grouping of people
and the broadest level of cultural identity people have short of that
which distinguish humans from other species.
Peradaban merupakan tahap tertentu dari kebudayaan
masyarakat tertentu pula, yang telah mecapai kemajuan tertentu yang dicirikan
oleh tingkat ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang telah maju.
Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan mempengaruhi
peradaban sebuah bangsa dan menjadi bangsa itu dianggap lebih maju dari
bangsa-bangsa lain pada zamannya. Kehidupan di lembah sungai Nil masa itu kita
sebut dengan nama Peradaban Lembah Sungai Nil bukan Kebudayaan Lembah Sungai
Nil sebab mereka telah memiliki organisasi sosial, kebudayaan, dan cara berkehidupan
yang sudah maju bila dibanding dengan bangsa lain.
Keajaiban dunia
yang dikenal saat ini antara lain :
1.
Piramida di Mesir merupakan makam raja-raja
Mesir kuno.
2.
Taman gantung di Babylonia.
3.
Tembok raksasa dengan panjang 6.500 km
di RRC.
4.
Menara Pisa di Italia.
5.
Menara Eiffel di Paris.
6.
Candi Borobudur di Indonesia.
7.
Taj Mahal di India.
8.
Patung Zeus yang tingginya 14 m dan
seluruhnya terbuat dari emas.
9.
Kuil Artemis merupakan kuil yang
terbesar di Yunani.
10.
Mausoleum Halicarnacus, kuburan yang
dibangun oleh Ratu Artemisia untuk mengenang suaminya Raja Maulosus dari Carla.
11.
Colossus, yaitu patung perunggu dewa
matahari dari Rhodes.
12.
Pharos, yaitu patung yang tingginya
hingga 130 m dari Alexsandria.
13.
Gedung parlemen Inggris di London.
14.
Kabah di Saudi Arabia.
15.
Colossum di Roma Italia.
Selah
satu ciri yang penting dalam devenisi peradaban adalah berbudaya. Yang dalam bahasa
Ingris disebut Cultured. Orang yang cultured adalah yang juga lettered dalam
hal ini tidak sekedar hanya bisa membaca dan menulis hal yang sederhana.
B.
Manusia sebagai Makhluk Beradab dan
Masyarakat Adab
Peradaban tidak hanya menunjuk pada hasil-hasil
kebudayaan manusia yang sifatnya fisik, seperti barang, bangunan, dan
benda-benda. Kebudayaan merupakan keseluruhan dari budi daya manusia, baik
cipta, karsa, dan rasa. Adab artinya sopan.
Manusia
sebagai makhluk beraberdab artinya pribadi manusia itu memiliki potensi untuk
berlaku sopan, berahlak dan berbudi pekerti yang luhur menuju pada prilaku pada
manusia.
Manusia beradab adalah manusia yang bisa
menyelaraskan antara, cipata, rasa, dan karsa. Kaelan (2002) menyatakan manusia
yang beradab adalah manusia yang mampu melaksanakan hakikatnya sebagai manusia
(monopluraris secara optimal).
Manusia adalah makhluk yang beradab sebab dianugrahi
harkat, martabat, serta potensi kemanusiaan yang tinggi.
Konsep masyarakat adab berasal dari konsep civil
society, dari asal kata cociety civilis. Istilah masyarakat adab dikenal dengan
kata lain masyarakat sipil, masyarakat warga, atau masyarakat madani.
Pada mulanya, civil society berasal dari dunia
barat. Adalah Datao Answer Ibrahim(mantan wakil perdana mentri Malaysia) yang pertama
kali memperkenalkan istilah masyarakat madani sebagaia istilah lain dari civil
society. Nurcholish Madjid mengindonesiakan civil society (inggris) dengan
masyarakat madani.
Oleh banyak
kalangan, istilah civil society dapat diterjemahkan dalam bahasa Indonesia
dengan berbagai istilah antara lain :
1. Civil
society diterjemah dengan istilah masyrakat sipil, civil artinya sipil
sedangkan society artinya masyarakat.
2. Civil
society diterjemahkan dengan masyarkat beradap atau keberadaban, ini merupakan
terjemahan dari civilizet(beradab) dan society (masyarakat) sebagai lawan dari
masyarakat yang tidak beradab(uncivilzet society).
3. Civil
society diterjemahkan sebagai masyarakat madani. Kata madani merujuk pada kata Madinah,
kota tempat kelahiran Nabi Muhamad saw. Madinah berasal dari kata madaniyah
yang berati peradaban.
4. Berkaitan
dengan nomor 3, Civil society diartikan masyarakat kota. Dalam hal ini dikatakan
Madinah adalah sebuah negara kota (city-state) yang mengingatkan kita kepada
polisi di zaman Yunani kuno . Masyarakat kota sebagai model masyarakat beradab.
5. Civil
society diterjemahkan sebagai masyarakat warga atau kewarganegaraan. Masyarakat
di sini adalah pengelompokan masyarakat yang bersifat otonom dari negara
Nurcholis Majid menyebut masyarakat madani sebagai
masyarakat yang beradab memiliki ciri-ciri, antara lain legalitarianisme,
menghargai prestasi, keterbukaan, penegakan hukum dan keadilan. Toleransi dan
pluralisme, serta keterbukaan dan penegakan hukum dan keadilan, toleransi dan
pluralisme, serta musyawarah. Muhamad A.S. Hikam (1990) didalam bukunya
demokrasi dan civil society memberikan defenisi civil society sebagai wilayah
kehidupan sosial yang terorganisasi dan bercirikan antaralain bersukarelaan
(Voluntari), keswasembadaan (self generating), keswadayaan (self sporting),
kemandirian yang tinggi berhadapan dengan negara, dan keterikatan dengan norma
atau nilai hukum yang diikuti oleh warganya.
C.
Evolusi Budaya dan Wujud Peradaban
dalam Kehidupan Sosial Budaya
Kebudayaan itu telah mengalami proses perkembangan
secara bertahap dan berkesinambungan yang kita konsepkan sebagai evolusi kebudayaan.
Evolusi kebudayan ini berlangsung sesuai dengan perkembangan budidaya atau akal
pikiran dalam menghadapi tantangan hidup dari waktu atau ke waktu.
Masa dalam kehidupan manusia dapat kita bagi dua,
yaitu masa prasejarah (masa sebelum manusia mengenal tulisan sampai manusia
mengenal tulisan) dan masa sejarah(masa manusia telah mengenal tulisan).
Ada dua produk
revolusioner hasil dari akal manusia dalam zaman prasejarah, yaitu
1. Penemuan
roda untuk transportasi
Pada
mulanya, roda hanya digunakan untuk mengangkat barang berat diatas batang
pohom.
2. Bahasa
Bahasa
adalah suara yang diterima sebagai cara untuk menyampaikan pikiran seseorang
kepada orang lain.
Mengenai masa
prasejarah ini, ada dua pendekatan untuk membagi zaman prasejah, yaitu
1.
Pendekatan berdasarkan hasil teknologi,
terdiri dari zaman batu tua (palaeolitikum), zaman batu tengah/ madya
(mesolitikum), dan zaman batu baru.
2.
Pendekatan berdasarkan model sosial
ekonomi atau mata pencaharian hidup yang terdiri atas :
a. Masa
berburu dan mengumpulkan makanan,meliputi masa berburu sederhana (tradisi Paleolit)
dan masa berburu tingkat lanjut ( tradisi Epipaleolitik).
b. Masa
bercocok tanam, meliputi tradisi Neolitik dan megalitik.
c. Masa
kemahiran teknik atau perundingan, meliputi tradisi semituang perunggu dan
tradisi semituang besi.
Pendapat lain membagi periode praperadaban manusia
kedalam empat bagian, yaitu prapalaeolitik, palaeolitik, neolitik dan era
perunggu.manusia tidak lagi sekedar homo yang hanya menginginkan
makanan.manusia berkembang dari homo menjadi human karena kebudayaan dan
peradaban yang diciptakan.
Sedangkan untuk sejarah kebudayaan di indonesia,
R.Soekmono (1973), membagi menjadi empat masa yaitu :
1.
Zaman prasejarah,
yaitu sejak permulaan adanya manusia dan kebudayaan sampai kira-kira abad ke-5
Masehi.
2.
Zaman purba,
yaitu sejak datangnya pengaruh India pada abad pertama Masehi sampai dengan
runtuhnya Majapahit sekitar tahun 1500 Masehi.
3.
Zaman madya,
yaitu sejak datangnya pengaruh Islam menjelang akhir kerajaan Majapahit sampai
dengan akhir abad ke-19.
4.
Zaman baru / Modern,
yaitu sejak masuknya anasir Barat ( Eropa) dan teknik Modern kira-kira tahun 1900 sampai sekarang.
Perdaban merupakan tahapan dari evolusi budaya yang
telah berjalan bertahap dan berkesinambungan, memperlihatkan kerakter yang khas
pada tahap tersebut, yang dicirikan oleh kualitas tertentu dari unsur budaya
yang menonjol, meliputi tingkat ilmu pengatahuan, seni, teknologi, dan
spiritualitas yang tinggi.
Lahirnya peradaban barat di Eropa dimulai dengan
adanya revolusi pemikiran. Masyarakat adab ingin keluar dari abad gelap (dart
ages) mulai renaissance. Melalui revolusi pemikiran inilah lahir sains dan teknologi.
Penemuan kompas magnetik menyebabkan kapal laut dapat melintasi lautan Atlantik
dan akhirnya menemukan Amerika.
Peradaban kuno dilembah sungai nil tidak hanya
menghasilkan kemajuan di bidang teknologi, tetapi jaga bidang sosial, misalnya
dalam mata pencaharian hidup. Hasil pertanian mesir adalah gandum, sekoi atau
jamaut, dan selai yaitu padi-padian yang biji atau buahnya keras seperti
jagung.
Peranan Sungai Nil adalah sebagai sarana
transportasi perdagangan. Banyak perahu-prahu dagang yang melintasi Sungai Nil.
Masyarakat Mesir mula-mula mambuat kalender bulan berdasarkan siklus (peredaran)
bulan selama 29 ½ hari. Merka menghitung 1 thn 12 bulan, 1 blan sebanyak 30 hari
dan lamanya setahun adalah 365 hari, yaiutu 12 x 30 lalu ditambahkan 5 hari. Penghitungan
ini sama dengan kelander yang kita gunakan sekarang yang disebut tahun syamsiah
( sistem solar ). Sedangkan dalam hal budaya tulis, masyarakat Mesir mengenal
bentuk tulisan yang disebut hieroglif bentuk gambar. Tulisan hieroglif
ditemukan didinding piramida, tugu obelisk maupun daun papirus. Tulisan
hieroglif berkembang menjadi lebih sederhana yang kemudian dikenal dengan
tulisan hieratik dan demotik.
Demotik adalah tulisan rakyat yang digunakan untuk
urusan keduniawian, misalnya jual beli. Secara kebetulan, pada waktu Napaleon
menyerbu Mesir pada tahun 1799, salah satu anggota pasukannya menemukan sebuah
batu besar bewarna hitam didaerah rosetta. Batu itu kemudian dikenal dengan
batu rosetta yang memuat inskripsi dan tiga bahasa.
Pada tahun 1822, J.F. Champollion telah menemukan
arti dari isi tulisan batu rosetta dengan membandingkan tiga bentuk tulisan
yang digunakan yaitu Hierogrif, Hemotik dan Yunani.
Orang yang ahli membuat peralatan logam disebut
undagi. Huruf yang dipakai dalam prasasti yang ditemukan sejak tahun 400 m
adalah huruf Pallawa dalam bahasa Sansekerta.
D.
Dinamika Peradaban Global
Menurut Arnold Y. Toynbee seorang sejarawan asal Inggris,
lahirnya peradaban itu diuraikan dengan Teori Challenge End Respons. Peradaban
itu lahir sebagai respons (tanggapan) manusia yang dengan segenap daya upaya
dan akalnya menghadapi, menaklukan, dan mengolah alam sebagai tantangan
(chalenge) guna mencakup kebutuhan dan melestarikan kelangsungan hidupnya.
Alvin Toffler menganalisis agar meningkatkan
efesiensi dan pembaharuan dan peradaban masyarakat akibat majunya ilmu dan
teknologi. Dalam bukunya The Third Wave (1981), ia menyatakan bahwa gelombang
perubahan peradaban umat manusia sampai saat ini mengalami tiga gelombang yaitu
:
a. Gelombang
I, peradaban teknologi pertanian berlangsung mulai 800 sm-1500 m
b. Gelombang
II, peradaban teknologi industri berlangsung mulai 1500 m-1970 m
c. Gelombang
III, peradaban teknologi informasi berlangsung mulai 1970 m-sekarang
Gelombang pertama (the first wave) gelombang kedua
adalah revolusi industri terutama di dunia barat yang dimulai dengan revolusi
industri yaitu kira-kira tahun 1700 m-1970m. masa ini dimulai dengan penemuan
mesin uap pada tahun 1712, gelombang ketiga merupakan refolusi informasi yang
ditandai dengan kemajuan teknologi informasi yang memudahkan manusia untuk
mempermudah manusia berkomunikasi dalam berbagai bidang, gelombang ketiga
terjadi dengan kemajuan teknologi dalam bidang :
a.
Komunikasi dan data prosesing
b.
Penerbangan dan angksa laut
c.
Energi alternatif dan energi yang dapat
diperbaharui
d.
Terjadinya urbanisasi, yang disebabkan
oleh kemajuan teknologi, komunikasi dan transportasi.
1. Pengaruh
globalisasi
Globalisai sebagai fenomena abad sekarang memberi
implikasi yang luas bagi semua bangsa dan masyarakat internasional. Pangaruh
globalisasi terhadap ideologi dan politik adalah akan semakin menguatnya
pengaruh ideologi liberal dalam perpolitikan negara-negara berkembang yang
ditandai dengan menguatnya ide kebebasan dan demokrasi. Pengaruh globalisai
terhadap sosial budaya adalah masuknya nilai-nilai peradaban lain.
2. Efek
globalisai bagi indonesia
Globalisasi telah melanda kehidupan berbangsa dan bernegara
Indonesia. Globalisasi telah memberi pengaruh besar dalam kehidupan bersama,
baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Proses saling memegaruhi
sesunguhnya adalah gejala yang wajar dalam intraksi anratmasyrakat. Pengaruh tersebut
selamanya mempunyai dua sisi , yaitu sisi negatif dan positif.
Adapun aspek
positif globalisasi antara lain sebagai berikut.
a. Kemajuan
teknologi komunikasi dan informasi mempermudah manusia dalam berinteraksi.
b. Kemajuan
teknologi komunikasi dan informasi mempercepat manusia untuk berhubungan dengan
manusia lain.
c. Kemajuan
teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi meningkatkan efisiensi.
Adapun aspek
negatif globalisasi antara lain sebagai berikut.
a. Masuknya
nilai budaya luar akan menghilangkan nilai-nilai tradisi suatu bangsa dan
identitas suatu bangsa.
b. Eksploitasi
alam dan sumber daya lain akan memuncak karena kebutuhan yang makin membesar.
c. Dalam
bidang ekonomi, berkembang nilai-nilai konsumerisme dan individual yang
menggeser nilai-nilai masyrakat.
d. Terjadi
dehumanisasi, yaitu derajat manusia nantinya tidak dihargai karena lebih banyak
menggunakan mesin-mesin berteknologi tinggi.
3. Sikap
terhadap Globalisasi
Dalam
menghadapi globalisasi ini, bangsa-bangsa di dunia memberi respon atau
tanggapan yang dapat dikategorikan sebagai berikut
a. Sebagai
bangsa menyambut positif globalisasi karena dianggap sebagai jalan keluar baru
untuk perbaikan nasib umat manusia.
b. Sebagai
masyarakat yang kritis menolak globalisasi karena dianggap sebagai bentuk baru
penjajahan (kolonialisme) melalui cara-cara baru yang bersifat transnasional
dibidang politik, ekonomi, dan budaya.
Sebagian yang lain
tetap menerima globalisasi sebagai sebuah keniscayaan akibat perkembangan
teknologi.
0 komentar:
Posting Komentar