Apa yang Salah dengan Simulasi ?

Assalamu’alaikum Wr. Wb. 

Makin hari makin malas ngeblog nih, waduh

Oke oke sekarang saya akan membahas tentang apa yahh oh apa apa. Tentang simulasi aja kali yah, mumpung lagi libur. Saya mau mengingat-ingat kebali pengalaman simulasi yang pernah saya lalui sepanjang semester 4 ini. Iya, semester 4 adalah awal dari simulasi-simulasi yang akan kami lalui sebagai mahasiswa PGSD sampai semester 6 insyaAllah.

Tentang Mental Block

Halo blog ku sayang, walaupun pengunjung sepi dan komentar enol besar akurapopo.

Beberapa hari ini saya lagi rajin baca blognya ALITT @shitlicious shitlicious.com yang blognya kece badaii itu. Banyak inspirasi yang saya dapat saat membaca tulisan-tulisan bang ALITT, mulai dari motivasi, cerita ningsih dan supri yang bikin ngakak, dan tulisan-tulisan yang super up to date lainnya. Dari beberapa postingan yang saya baca, menurut saya yang paling memotivasi adalah postingan “Melawan Mental Block Yuk!” postingannya setahun yang lalu dan saya baru membaca (memang telat sih) tapi buat dapat motivasi sebagus itu kayaknya gak perlu malu kalau Cuma telat doang. Postingan ini cocok banget buat kalian yang selalu terganggu dengan Mental Block yang sialan itu.

METODE PENGAJARAN DALAM IPS DI SEKOLAH DASAR

A.           Pengertian Metode

Kata metode berasal dari bahasa latin yaitu “methodo” yang berarti “jalan”. Winarno Surachmad (1976:76) menyatakan bahwa metode adalah cara yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan mengajar diartikan sebagai penciptaan suatu sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Lebih jelas lagi ia menyatakan bahwa metode mengajar adalah cara – cara pelaksanaan proses belajar mengajar, atau bagaimana teknisnya sesuatu bahan pelajaran diberikan kepada murid- murid di sekolah.

Metode adalah cara yang dianggap efisien yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan suatu mata pelajaran tertentu kepada siswa, agar tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya dalam proses kegiatan pembelajaran dapat tercapai dengan efektif.

Sehubungan dengan hal tersebut seorang guru dituntut untuk menguasai macam macam metode mengajar sehingga dapat menentukan metode apa yang paling tepat digunakan dalam proses pembelajarannya, sehingga kecakapan dan pengetahuan yang diberikan oleh guru betul-betul menjadi milik siswa.