1. Pendekatan Disiplin atau Pendekatan Struktur
Pendekatan struktur
atau pendekatan disiplin bertitik tolak dari sesuatu disiplin ilmu tertentu.
Artinya pola kerangka atau sistematika pendekatan disiplin dimulai dari menyampaikan
konsep-konsep dari suatu disiplin, baru kemudian menambahkan konsep-konsep
disiplin lainnya. Yang bertujuan untuk mendukung konsep-konsep disiplin
tersebut. Misalnya dimulai dari disiplin sejarah atau dari geografi atau dari
ekonomi, dan sebagainya.
Cara
penyampaian dalam pendekatan disiplin adalah dengan mempertautkan konsep-konsep
lain yang bersifat menunjang yang dilakukan secara sistematis.
Tujuan dari pendekatan disiplin antara lain :
· Mendukung
tujuan IPS dalam kurikulum
· Untuk
mendapatkan pengertian yang lebih mendalam tentang konsep-konsep ilmu sosial
tertentu
· Untuk
menelaah lebih lanjut tentang lingkup utama kegiatan manusia
· Untuk
memberikan gambaran yang jelas tentang konsep-konsep tertentu dari suatu
disiplin dengan disiplin yang lain.
Dalam proses
belajar mengajar yang menggunakan pendekatan disiplin, guru hendaknya lebih
banyak memberikan tugas kepada anak untuk mencari sumber-sumber diluar buku
teks. Memberikan tugas membaca ataupun studi lapangan dan pada akhir tugas
melampirkan karya tulis kelompok maupun perorangan.
Kekurangan dari pendekatan disiplin adalah :
· Penyusunan
suatu pembelajaran dengan pendekatan ini adalah sangat sulit, karena tidak
adanya pedoman yang tegas untuk memilih inti pembahasan dan pendukung
pembahasan.
· Pandangan
tiap-tiap pengajar tentang suatu konsep, kedalaman maupun keleluasannya, sangat
tergantung pada latar Belakang pendidikannya.
· Keterampilan
guru untuk mempertautkan konsep-konsep sangatlah terbatas dan dipengaruhi oleh
berbagai faktor (waktu, kesempatan, referensi,dll).
2. Pendekatan Multidisiplin
Pendekatan
multidisplin mengarah pada pengambilan konsep-konsep dari berbagai disiplin.
Generalisasi dan proses dari berbagai disiplin ilmu sosial untuk membantu para
siswa memahami topik yang mereka pelajari. Artinya semua aspek dari suatu topik
ditelaah sehingga pengertian siswa itu menjadi luas dan dalam, dan dengan
demikian tujuan sajian akan tercapai secara mantap.
3. Pendekatan Interdisiplin
Pendekatan
interdisiplin juga menggunakan atau mengambil konsep-konsep yang digunakan
dalam berbagai ilmu sosial. Perbedaannya ialah bahwa model pengajaran dengan
pendekatan interdisiplin mendasarkan strukturnya pada penggunaan ‘konsep inti’
sedangkan pada model pendekatan multidisplin menggunakan ‘konsep dasar’ dari
berbagai disiplin.
Dasar
pemikiran yang melatarbelakangi penggunaan pendekatan interdisiplin ialah
adanya banyaknya konsep dasar yang harus dibatasi jumlahnya agar dapat
dikembangkan dalam pengajaran. Kesukarannya terletak pada pemilihan konsep
dasar yang paling efektif untuk digunakan.
a. Pendekatan terpisah
Dengan pendekatan terpisah bahan pelajaran diorganisir murni berdasarkan ilmu yang bersangkutan tanpa mempertautkan atau memfokuskan dengan cabang ilmu lainnya. Semua masalah atau topik hanya disoroti dan diisi menurut yang ada dalam cabang ilmu tertentu saja. Pendekatan pembelajaran yang demikian kurang cocok dengan sifat karakteristik dan misi IPS yang antara lain sebagai ilmu yang akan mengantarkan siswa kearah maupun melakukan interaksi sosial. - See more at: http://visiuniversal.blogspot.com/2014/02/cara-pendekatan-pembelajaran-ilmu.html#sthash.wqJGs5JY.dpuf
Dengan pendekatan terpisah bahan pelajaran diorganisir murni berdasarkan ilmu yang bersangkutan tanpa mempertautkan atau memfokuskan dengan cabang ilmu lainnya. Semua masalah atau topik hanya disoroti dan diisi menurut yang ada dalam cabang ilmu tertentu saja. Pendekatan pembelajaran yang demikian kurang cocok dengan sifat karakteristik dan misi IPS yang antara lain sebagai ilmu yang akan mengantarkan siswa kearah maupun melakukan interaksi sosial. - See more at: http://visiuniversal.blogspot.com/2014/02/cara-pendekatan-pembelajaran-ilmu.html#sthash.wqJGs5JY.dpuf
pendekatan integrasi
Pendekatan terpadu sering disebut
pendekatan integrasi. Yang dimaksud pendekatan terpadu dalam IPS adalah
pendekatan atau cara yang digunakan dalam menyusun materi pelajaran atau dalam
mengajarkan materi IPS yaitu dilakukan dengan cara melebur atau memadukan
bahan-bahan yang diambil dari ilmu-ilmu sosial.
Pendekatan lingkungan Meluas yaitu:
Strategi penyampaian pembelajaran IPS sebagaian besar didasarkan kepada suatu
tradisi yang materinya disusun dalam urutan anak atau diri sendiri, keluarga,
masyarakat, tenaga, kota, wilayah, Negara dan dunia.
Contohnya:
ekonomi, geografi, disitu siswa diajarkan tentang ilmu yang berhubungan dengan
sistematis bergerak dalam lingkungan konsentris keluar dari lingkungan
tersebut, kemudian mengembangkannya untuk menghadapi unsur-unsur dunia yang
lebih luas.
b.Pendekatan multi disiplin yaitu:
pendekatan yang bersifat integrative (terpadu) merupakan pendekatan suatu
konsep dari suatu cabang ilmu atau tema yang bahannya di organisasi dari
berbagai cabang ilmu sosial secara terpadu.
Contohnya:
Transmigrasi sebagai konsep geografi, materinya diisi oleh materi geografi
sebagai materi kunci, ekonomi, sejarah, dan sosiologi.
c.Pendekatan Inter disiplin yaitu:
suatu konsep dari ilmu sosial atau suatu topic disoroti oleh beberapa ilmu
sosial atau ilmu lainnya.
Contohnya:
Ipa, Agama, PKN, dan sebagainya, dan sebagainya sehingga siswa dan siswi
melihat masalah itu lengkap dari berbagai sudut. Misalnya konsep atau topic
bunga modal sebagai konsep dari bidang ekonomi.
Pra Disiplin
(SD belum dikenalkan sejarah, ekonomi, geografi, dll. – terpadu).
PENDEKATAN KEMASYARAKATAN
Pengertian pendekatan kemasyarakatan
adalah sudut pandang yang digunakan orang dalam memecahkan suatu masalah.dengan
demikian pendekatan kemasyarakatan adalah seperti pendekan yang kita gunakan
didalam mempelajari IPS dengan mengambil masyarakat sebagai focus pembahasan.
Sifat-sifat tujuan dalam pendekatan
masyarakat
- Pergaulan sisiwa didalam masyarakat yang meliputi kecakapan bergaul
- Menerima hakekat situasi masyarakat sekitarnya, memahami, mau mengerti keadaan social.
- Bisa memperluas pergaualan
- Mengetahui kebutuhan-kebutuhan dan harapan-harapan masyarakat akan hasil pendidikan
- Dapat berpartisipasi langsung
- Mengetahui lebih banyak tentang perubahan dan perkembangan yang lebih cepat daripada yang diduga diketahui disekolah.
Sifat-sifat bahasa yang diambil dari
masayarakat :
- Dapat memberikan sumbangan yang positif
- Dapat memberikan pembinaan social
- Dapat memberikan pembinaan kesadaran kewarganegaraan
- Memberikan pembinaan kesadaran kebudayaan
- Memberikan kesempatan kepada anak untuk berpartisipasi langsung
- Memberikan pengetahuan lebih banyak tentang perkembangan atau kemajuan masyarakat
- Memberikan rangsangan untuk berpikir kritis
- Memberikan gambaran tentang perkembangan dan proses sejarah kehidupan
- Memberikan pengertian yang lebih dalam tentang sifat-sifat manusia dalam pergaulan masyakat
- Memberikan pengertian yang lebih mendalam tentang kehidupan manusia.
1. Pendekatan Tujuan
Pendekatan tujuan ini dilandasi oleh pemikiran bahwa dalam setiap kegiatan
belajar mengajar yang harus dipikirkan dan ditetapkan lebih dahulu adalah
tujuan yang hendak dicapai. Dengan memperhatikan tujuan yang telah ditetapkan
itu dapat ditentukan metode mana yang akan digunakan dan teknik pengajaran yang
bagaimana yang diterapkan agar tujuan pembelajaran tersebut dapat dicapai.
Jadi, proses belajar mengajar ditentukan oleh tujuan yang telah ditetapkan,
untuk mencapai tujuan itu sendiri
Pendekatan
proses merupakan pendekatan pembelajaran
yang menekankan pada proses belajar, aktivitas dan kreatifitas peserta didik
dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap, serta
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pengertain tersebut, meliputi
keterlibatan fisik, mental dan social peserta didik dalam proses pembelajaran,
untuk mencapai suatu tujuan.
Indikator-indikator pendekatan
proses antara lain kemampuan mengidentifikasi, mengklasifikasi, menghitung,
mengukur, mengamati, mencari hubungan, menafsirkan, menyimpulkan, menerapkan,
mengkomunikasikan, danmengespresikan diri dalam suatu kegiatan untuk
menghasilkan karya ilmiah.
Pendekatan proses bertolak dari
suatu pandangan bahwa setiap peserta didik memiliki potensi yang berbeda, dan
dalam situasi yang normal, mereka dapat mengembangkan potensinya secara
optimal. Oleh katena itu, tugas guru sebagai pendidik adalah memberikan kemudahan
kepada peserta didik dengan menciptakan lingkungan yang kondusif agar semua
perta didik dapt berkembang decara optimal.
Pendekatan Pengalaman,
Experience is the best teacher,
pengalaman adalah guru terbaik. Pengalaman adalah guru yang tanpa jiwa, namun
selalu dicari oleh siapapun. Belajar dari pengalaman adalah lebih baik dari
pada sekedar bicara dan tidak pernah berbuat sama sekali. Belajar adalah
kenyataan yang ditunjukkan dengan kegiatan fisik.
Meskipun pengalaman diperlukan dan
dicari selama hidup, namun tidak semua pengalaman dapat bersifat mendidik.
Suatu pengalaman dikatakan tidak mendidik jika guru tidak membawa anak ke arah
tujuan pendidikan. Ciri-ciri pengalaman yang edukatif adalah berpusat pada satu
tujuan yang berarti bagi anak, interaktif dengan lingkungan dan menambah
integrasi anak.
Betapa tingginya nilai pengalaman,
maka disadari akan pentingnya pengalaman itu bagi perkembangan jiwa anak,
sehingga dijadikanlah pengalaman itu sebagai suatu pendekatan. Maka pendekatan
ini sebagai frase yang baku dan diakui pemakaiannya dalam
pendidikan.
Jadi pendekatan pengalaman adalah
suatu pendekatan yang dilakukan guru dengan memberikan pengalaman-pengalaman
terhadap siswa dalam rangka penanaman nilai-nilai pendidikan. Misalnya
untuk pendidikan agama Islam dilakukan pendekatan keagamaan dengan cara siswa
diberi kesempatan untuk mendapatkan pengalaman keagamaan baik secara individu
maupun kelompok. Ketika bulan Ramadhan tiba, semua kaum muslimin diwajibkan
melaksanakan ibadah puasa. Di malam bulan Ramadhan, setelah menunaikan shalat
tarawih dilanjutkan dengan kegiatan ceramah agama (kultum) yang disampaikan
oleh ulama/ da’i/ guru agama dengan penjadwalan yang telah ditentukan. Para
siswa siswi biasanya mendengarkan ceramah tersebut dan kegiatan ini oleh siswa
dijadikan sebagai pengalaman keagamaan yang nantinya dilaporkan kepada guru
dalam bentuk laporan tertulis yang sudah ditanda tangani oleh penceramah.
Pendekatan Spiral
Kurikulum yang disusun dengan menggunakan pendekatan spiral adalah materi yang dituangkan dalam kurikulum tersebut dimulai dari lingkungan yang dekat dan lebih sempit menuju kepada lingkungan yang lebih jauh dan luas serta makin lama makin mendalam sehingga materi pelajaran yang telah diberikan guru kepada siswa benar-benar menjadi milik siswa dan tahan lama dalam benak anak, karena adanya pengulangan materi dan memiliki kaitan yang logis antara materi pelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan materi yang disajikan. Pendekatan kurikulum seperti ini sangat mementingkan apresiasi sebelum pembelajaran dimulai, yaitu mengaitkan yang lalu dengan materi yang akan diberikan.
Kurikulum yang disusun dengan menggunakan pendekatan spiral adalah materi yang dituangkan dalam kurikulum tersebut dimulai dari lingkungan yang dekat dan lebih sempit menuju kepada lingkungan yang lebih jauh dan luas serta makin lama makin mendalam sehingga materi pelajaran yang telah diberikan guru kepada siswa benar-benar menjadi milik siswa dan tahan lama dalam benak anak, karena adanya pengulangan materi dan memiliki kaitan yang logis antara materi pelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan materi yang disajikan. Pendekatan kurikulum seperti ini sangat mementingkan apresiasi sebelum pembelajaran dimulai, yaitu mengaitkan yang lalu dengan materi yang akan diberikan.
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konsep berarti siswa dibimbing memahami suatu bahasan
melalui pemahaman konsep yang terkandung di dalamnya. Dalam proses pembelajaran
tersebut penguasaan konsep dan subkonsep yang menjadi fokus. Dengan beberapa
metode siswa dibimbing untuk memahami konsep. Pendekatan konsep adalah
pendekatan yang mengarahkan peserta didik meguasai konsep secara benar dengan
tujuan agar tidak terjadi kesalahan konsep (miskonsepsi). Konsep adalah
klasifikasi perangsang yang memiliki ciri-ciri tertentu yang sama. Konsep
merupakan struktur mental yang diperoleh dari pengamatan
dan pengalaman. Pendekatan Konsep
merupakan suatu pendekatan pengajaran yang secara langsung menyajikan konsep
tanpa memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati bagaimana konsep itu
diperoleh.
Kegunaan Pendekatan Korelasi
Penggunaan dan pendekatan korelasi sangat berguna dalam usaha meneliti masalah-masalah pendidikan dan pengajaran. Beberapa kegunaan tersebut antara lain:
1. Memungkinkan untuk mengukur sejumlah variabel dan menemukan antarhubungannya secara simultan : penelitian experimental, meskipun dilakukan secara ketat biasanya hanya dapat memanipulasi suatu variabel pada setiap saat, padahal dalam masalah sosial suatu gejala biasanya tidak dapat terjadi karena pengaruh interaksi sejumlah variabel dalam suatu hubungan yang kompleks. Dengan demikian metode korelasi merupakan pendekatan yang bersifat realistis dan tidak bersifat artifisial. Disamping itu, kontrol dalam eksperimen sering mengakibatkan tingkah laku yang diteliti menjadi berubah sehingga menjadi lain dari apa yang semula ingin dipelajari.
2. Metode korelasi dapat memberikan informasi tentang tingkat hubungan antara variabel-variabel yang sedang dipelajari keterampilan metode korelasi menspesifikasikan tingkatan sampai beberapa besar variabel-variabel yang sedang dipelajari berhubungan kerapkali memberikan kepada peneliti suatu pemahaman tentang bagaimana variabel tersebut beroperasi yang tidak mungkin diperoleh melalui rancangan lain (Ardhan, 1987-136)
Studi korelasi, terutama menaruh perhatian pada usaha untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik terhadap suatu pola tingkah laku yang sangat kompleks (antara lain kemajuan hasil belajar) dengan jalan mempelajari hubungan antara pola-pola tingkah laku ini dengan variabel-variabel yang dihipotesiskan ada hubungannya.
Penggunaan dan pendekatan korelasi sangat berguna dalam usaha meneliti masalah-masalah pendidikan dan pengajaran. Beberapa kegunaan tersebut antara lain:
1. Memungkinkan untuk mengukur sejumlah variabel dan menemukan antarhubungannya secara simultan : penelitian experimental, meskipun dilakukan secara ketat biasanya hanya dapat memanipulasi suatu variabel pada setiap saat, padahal dalam masalah sosial suatu gejala biasanya tidak dapat terjadi karena pengaruh interaksi sejumlah variabel dalam suatu hubungan yang kompleks. Dengan demikian metode korelasi merupakan pendekatan yang bersifat realistis dan tidak bersifat artifisial. Disamping itu, kontrol dalam eksperimen sering mengakibatkan tingkah laku yang diteliti menjadi berubah sehingga menjadi lain dari apa yang semula ingin dipelajari.
2. Metode korelasi dapat memberikan informasi tentang tingkat hubungan antara variabel-variabel yang sedang dipelajari keterampilan metode korelasi menspesifikasikan tingkatan sampai beberapa besar variabel-variabel yang sedang dipelajari berhubungan kerapkali memberikan kepada peneliti suatu pemahaman tentang bagaimana variabel tersebut beroperasi yang tidak mungkin diperoleh melalui rancangan lain (Ardhan, 1987-136)
Studi korelasi, terutama menaruh perhatian pada usaha untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik terhadap suatu pola tingkah laku yang sangat kompleks (antara lain kemajuan hasil belajar) dengan jalan mempelajari hubungan antara pola-pola tingkah laku ini dengan variabel-variabel yang dihipotesiskan ada hubungannya.
Pendekatan
pembelajaran yang paling sesuai adalah pembelajaran yang berorientasi pada
kepentingan siswa atau siswa sentris.
Hal ini sesuai dengan pendekatan pembelajaran diskaveri/inkuiri yang
menunjukkan dominasi peserta didik selama proses pembelajaran, sedangkan guru
sebagai fasilitator. Selaras dengan uraian di atas adalah penggunaan pendekatan
pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL), yaitu konsep
pembelajaran yang membantu guru menghubungkan mata pelajaran dengan situasi
dunia nyata dan membantu siswa untuk menghubungkan pengetahuannya dengan
kehidupan sehari-hari sebagai anggota keluarga dan masyarakat di mana dia
berada. Pembelajaran
harus bersifat siswa sentris yaitu guru harus memahami keadaan siswa,
memperhatikan perkembangannya dan harus ada evaluasi yang maksimal berkaitan
dengan gambaran perkembangan siswa
Kategori
ketiga, the conscientization approach,
Mengarahkan pendekatan kegiatan membelajarkan untuk menyadarkan peserta didik terhadap isu ketidakseimbangan dalam masyarakat. Kesenjangan kehidupan ini ditandai dengan adanya kelompok masyarakat miskin sebagai akibat pemerasan yang dilakukan oleh pihak tertentu dimasyarakat. Metode dan teknik penyadaran disusun untuk membantu peserta didik agar mereka menganalisis kenyataan secara kritis melakukan dialog dan praksis. Praksis ialah kegiatan belajar yang dilakukan oleh warga masyarakat dengan tindakan merefleksikan keadaan, melakukan upaya untuk merubah keadaan, dan mengadakan refleksi kembali terhadap proses dan hasil upaya perubahan itu. Bahan belajar, yang digunakan untuk merangsang dialog, terdiri atas gambar-gambar yang memuat tema-tema pokok yang diangkat dari persepsi peserta didik terhadap kehidupan nyata.
Mengarahkan pendekatan kegiatan membelajarkan untuk menyadarkan peserta didik terhadap isu ketidakseimbangan dalam masyarakat. Kesenjangan kehidupan ini ditandai dengan adanya kelompok masyarakat miskin sebagai akibat pemerasan yang dilakukan oleh pihak tertentu dimasyarakat. Metode dan teknik penyadaran disusun untuk membantu peserta didik agar mereka menganalisis kenyataan secara kritis melakukan dialog dan praksis. Praksis ialah kegiatan belajar yang dilakukan oleh warga masyarakat dengan tindakan merefleksikan keadaan, melakukan upaya untuk merubah keadaan, dan mengadakan refleksi kembali terhadap proses dan hasil upaya perubahan itu. Bahan belajar, yang digunakan untuk merangsang dialog, terdiri atas gambar-gambar yang memuat tema-tema pokok yang diangkat dari persepsi peserta didik terhadap kehidupan nyata.
Pembelajar luas adalah ahli dalam menerima
informasi yang berbeda-beda, mengingat secara terpisah dan mampu mengingat
fakta-fakta yang tidak berhubungan. Hal ini embuat seseorang berfikir dangkal,
karena ketika mereka sedang tertarik pada satu fikiran, biasanya banyaksekali
input-input yang masuk dan mempengaruhi pembelajar melebar untuk menghentikan
fokusnya sehingga mereka sulit untuk memahami informasi dan pengetahuan jangka
panjang.
Pendekatan sistematis adalah
pengembangan pendidikan dilakukan secara teratur melalui perencanaan yang
bertahap
. Pendekatan topik
Dalam mempelajari suatu masalah geografi di wilayah
tertentu, peneliti dapat mengadakan pendekatan dari topik tertentu yang menjadi
perhatian utama. Misalnya di daerah tertentu, topik yang menjadi perhatian
utama adalah kelaparan, maka kelaparan inilah yang menjadi sorotan utama dalam
pendekatan topik.
Kelaparan di daerah tersebut diungkapkan
jenis-jenisnya, sebab-sebabnya, penyebararmya, intensitasnya, interelasinya
dengan gejala yang lain, dan keterkaitannya dengan masalah lain secara
keseluruhan.
Hal yang menjadi pegangan pokok dalam melakukan
pendekatan topik adalah tidak boleh dilepaskan hubungannya dengan ruang yang
menjadi lokasi gejala atau topik yang didekati. Faktor-faktor geografi seperti
manusia dan keadaan lingkungan fisiknya tidak boleh diabaikan. Dengan landasan
keruangan ini, akan dapat diungkapkan karakteristik kelaparan di wilayah yang
bersangkutan.
Pendekatan konsentris adalah merupakan strategi yang
menerapkan pembelajaran tak terputus dan berkelanjutan tentang suatu pokok
bahasan
2 komentar:
informatif sekali , thanks infonya
Intergrated Industrial City
Kurang sistematis dalam penulisan 🙏
Posting Komentar