Selasa, 01 April 2014

Jenis-jenis Pendekatan dalam IPS di Sekolah Dasar



1. Pendekatan Disiplin atau Pendekatan Struktur
Pendekatan struktur atau pendekatan disiplin bertitik tolak dari sesuatu disiplin ilmu tertentu. Artinya pola kerangka atau sistematika pendekatan disiplin dimulai dari menyampaikan konsep-konsep dari suatu disiplin, baru kemudian menambahkan konsep-konsep disiplin lainnya. Yang bertujuan untuk mendukung konsep-konsep disiplin tersebut. Misalnya dimulai dari disiplin sejarah atau dari geografi atau dari ekonomi, dan sebagainya.
Cara penyampaian dalam pendekatan disiplin adalah dengan mempertautkan konsep-konsep lain yang bersifat menunjang yang dilakukan secara sistematis.
Tujuan dari pendekatan disiplin antara lain :
·      Mendukung tujuan IPS dalam kurikulum
·      Untuk mendapatkan pengertian yang lebih mendalam tentang konsep-konsep ilmu sosial tertentu
·      Untuk menelaah lebih lanjut tentang lingkup utama kegiatan manusia
·      Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang konsep-konsep tertentu dari suatu disiplin dengan disiplin yang lain.
·      Untuk memberikan bahan yang lebih banyak dan lebih luas kepada IPS
Dalam proses belajar mengajar yang menggunakan pendekatan disiplin, guru hendaknya lebih banyak memberikan tugas kepada anak untuk mencari sumber-sumber diluar buku teks. Memberikan tugas membaca ataupun studi lapangan dan pada akhir tugas melampirkan karya tulis kelompok maupun perorangan.
Kekurangan dari pendekatan disiplin adalah :
·      Penyusunan suatu pembelajaran dengan pendekatan ini adalah sangat sulit, karena tidak adanya pedoman yang tegas untuk memilih inti pembahasan dan pendukung pembahasan.
·      Pandangan tiap-tiap pengajar tentang suatu konsep, kedalaman maupun keleluasannya, sangat tergantung pada latar Belakang pendidikannya.
·      Keterampilan guru untuk mempertautkan konsep-konsep sangatlah terbatas dan dipengaruhi oleh berbagai faktor (waktu, kesempatan, referensi,dll).

2. Pendekatan Multidisiplin
Pendekatan multidisplin mengarah pada pengambilan konsep-konsep dari berbagai disiplin. Generalisasi dan proses dari berbagai disiplin ilmu sosial untuk membantu para siswa memahami topik yang mereka pelajari. Artinya semua aspek dari suatu topik ditelaah sehingga pengertian siswa itu menjadi luas dan dalam, dan dengan demikian tujuan sajian akan tercapai secara mantap.
3. Pendekatan Interdisiplin
Pendekatan interdisiplin juga menggunakan atau mengambil konsep-konsep yang digunakan dalam berbagai ilmu sosial. Perbedaannya ialah bahwa model pengajaran dengan pendekatan interdisiplin mendasarkan strukturnya pada penggunaan ‘konsep inti’ sedangkan pada model pendekatan multidisplin menggunakan ‘konsep dasar’ dari berbagai disiplin.
Dasar pemikiran yang melatarbelakangi penggunaan pendekatan interdisiplin ialah adanya banyaknya konsep dasar yang harus dibatasi jumlahnya agar dapat dikembangkan dalam pengajaran. Kesukarannya terletak pada pemilihan konsep dasar yang paling efektif untuk digunakan.

a. Pendekatan terpisah
Dengan pendekatan terpisah bahan pelajaran diorganisir murni berdasarkan ilmu yang bersangkutan tanpa mempertautkan atau memfokuskan dengan cabang ilmu lainnya. Semua masalah atau topik hanya disoroti dan diisi menurut yang  ada dalam cabang ilmu tertentu saja. Pendekatan pembelajaran yang demikian kurang cocok dengan sifat karakteristik dan misi IPS yang antara lain sebagai ilmu yang akan mengantarkan siswa kearah maupun melakukan interaksi sosial. - See more at: http://visiuniversal.blogspot.com/2014/02/cara-pendekatan-pembelajaran-ilmu.html#sthash.wqJGs5JY.dpuf

pendekatan integrasi
Pendekatan terpadu sering disebut pendekatan integrasi. Yang dimaksud pendekatan terpadu dalam IPS adalah pendekatan atau cara yang digunakan dalam menyusun materi pelajaran atau dalam mengajarkan materi IPS yaitu dilakukan dengan cara melebur atau memadukan bahan-bahan yang diambil dari ilmu-ilmu sosial.

Pendekatan lingkungan Meluas yaitu: Strategi penyampaian pembelajaran IPS sebagaian besar didasarkan kepada suatu tradisi yang materinya disusun dalam urutan anak atau diri sendiri, keluarga, masyarakat, tenaga, kota, wilayah, Negara dan dunia.
Contohnya: ekonomi, geografi, disitu siswa diajarkan tentang ilmu yang berhubungan dengan sistematis bergerak dalam lingkungan konsentris keluar dari lingkungan tersebut, kemudian mengembangkannya untuk menghadapi unsur-unsur dunia yang lebih luas.

b.Pendekatan multi disiplin yaitu: pendekatan yang bersifat integrative (terpadu) merupakan pendekatan suatu konsep dari suatu cabang ilmu atau tema yang bahannya di organisasi dari berbagai cabang ilmu sosial secara terpadu.
Contohnya: Transmigrasi sebagai konsep geografi, materinya diisi oleh materi geografi sebagai materi kunci, ekonomi, sejarah, dan sosiologi.

c.Pendekatan Inter disiplin yaitu: suatu konsep dari ilmu sosial atau suatu topic disoroti oleh beberapa ilmu sosial atau ilmu lainnya.
Contohnya: Ipa, Agama, PKN, dan sebagainya, dan sebagainya sehingga siswa dan siswi melihat masalah itu lengkap dari berbagai sudut. Misalnya konsep atau topic bunga modal sebagai konsep dari bidang ekonomi.

Pra Disiplin (SD belum dikenalkan sejarah, ekonomi, geografi, dll. – terpadu).

PENDEKATAN KEMASYARAKATAN
Pengertian pendekatan kemasyarakatan adalah sudut pandang yang digunakan orang dalam memecahkan suatu masalah.dengan demikian pendekatan kemasyarakatan adalah seperti pendekan yang kita gunakan didalam mempelajari IPS dengan mengambil masyarakat sebagai focus pembahasan.
Sifat-sifat tujuan dalam pendekatan masyarakat
  1. Pergaulan sisiwa didalam masyarakat yang meliputi kecakapan bergaul
  2. Menerima hakekat situasi masyarakat sekitarnya, memahami, mau mengerti keadaan social.
  3. Bisa memperluas pergaualan
  4. Mengetahui kebutuhan-kebutuhan dan harapan-harapan masyarakat akan hasil pendidikan
  5. Dapat berpartisipasi langsung
  6. Mengetahui lebih banyak tentang perubahan dan perkembangan yang lebih cepat daripada yang diduga diketahui  disekolah.
Sifat-sifat bahasa yang diambil dari masayarakat :
  1. Dapat memberikan sumbangan yang  positif
  2. Dapat memberikan pembinaan social
  3. Dapat memberikan pembinaan kesadaran kewarganegaraan
  4. Memberikan pembinaan kesadaran  kebudayaan
  5. Memberikan kesempatan kepada anak untuk berpartisipasi  langsung
  6. Memberikan pengetahuan lebih banyak tentang perkembangan atau kemajuan masyarakat
  7. Memberikan rangsangan untuk berpikir kritis
  8. Memberikan gambaran tentang perkembangan dan proses sejarah kehidupan
  9. Memberikan pengertian yang lebih dalam tentang sifat-sifat manusia dalam pergaulan masyakat
  10. Memberikan pengertian  yang lebih mendalam  tentang kehidupan manusia.
1. Pendekatan Tujuan
Pendekatan tujuan ini dilandasi oleh pemikiran bahwa dalam setiap kegiatan belajar mengajar yang harus dipikirkan dan ditetapkan lebih dahulu adalah tujuan yang hendak dicapai. Dengan memperhatikan tujuan yang telah ditetapkan itu dapat ditentukan metode mana yang akan digunakan dan teknik pengajaran yang bagaimana yang diterapkan agar tujuan pembelajaran tersebut dapat dicapai. Jadi, proses belajar mengajar ditentukan oleh tujuan yang telah ditetapkan, untuk mencapai tujuan itu sendiri
Pendekatan proses merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada proses belajar, aktivitas dan kreatifitas peserta didik dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap, serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pengertain tersebut, meliputi keterlibatan fisik, mental dan social peserta didik dalam proses pembelajaran, untuk mencapai suatu tujuan.
Indikator-indikator pendekatan proses antara lain kemampuan mengidentifikasi, mengklasifikasi, menghitung, mengukur, mengamati, mencari hubungan, menafsirkan, menyimpulkan, menerapkan, mengkomunikasikan, danmengespresikan diri dalam suatu kegiatan untuk menghasilkan karya ilmiah.
Pendekatan proses bertolak dari suatu pandangan bahwa setiap peserta didik memiliki potensi yang berbeda, dan dalam situasi yang normal, mereka dapat mengembangkan potensinya secara optimal. Oleh katena itu, tugas guru sebagai pendidik adalah memberikan kemudahan kepada peserta didik dengan menciptakan lingkungan yang kondusif agar semua perta didik dapt berkembang decara optimal.

Pendekatan Pengalaman,
Experience is the best teacher, pengalaman adalah guru terbaik. Pengalaman adalah guru yang tanpa jiwa, namun selalu dicari oleh siapapun. Belajar dari pengalaman adalah lebih baik dari pada sekedar bicara dan tidak pernah berbuat sama sekali. Belajar adalah kenyataan yang ditunjukkan dengan kegiatan fisik.
Meskipun pengalaman diperlukan dan dicari selama hidup, namun tidak semua pengalaman dapat bersifat mendidik. Suatu pengalaman dikatakan tidak mendidik jika guru tidak membawa anak ke arah tujuan pendidikan. Ciri-ciri pengalaman yang edukatif adalah berpusat pada satu tujuan yang berarti bagi anak, interaktif dengan lingkungan dan menambah integrasi anak.
Betapa tingginya nilai pengalaman, maka disadari akan pentingnya pengalaman itu bagi  perkembangan jiwa anak, sehingga dijadikanlah pengalaman itu sebagai suatu pendekatan. Maka pendekatan ini sebagai frase yang baku dan diakui pemakaiannya dalam  pendidikan.   
Jadi pendekatan pengalaman adalah suatu pendekatan yang dilakukan guru dengan memberikan pengalaman-pengalaman terhadap siswa dalam  rangka penanaman nilai-nilai pendidikan. Misalnya untuk pendidikan agama Islam dilakukan pendekatan keagamaan dengan cara siswa diberi kesempatan untuk mendapatkan pengalaman keagamaan baik secara individu maupun kelompok. Ketika bulan Ramadhan tiba, semua kaum muslimin diwajibkan melaksanakan ibadah puasa. Di malam bulan Ramadhan, setelah menunaikan shalat tarawih dilanjutkan dengan kegiatan ceramah agama (kultum) yang disampaikan oleh ulama/ da’i/ guru agama dengan penjadwalan yang telah ditentukan. Para siswa siswi biasanya mendengarkan ceramah tersebut dan kegiatan ini oleh siswa dijadikan sebagai pengalaman keagamaan yang nantinya dilaporkan kepada guru dalam bentuk laporan tertulis yang sudah ditanda tangani oleh penceramah.


Pendekatan Spiral
Kurikulum yang disusun dengan menggunakan pendekatan spiral adalah materi yang dituangkan dalam kurikulum tersebut dimulai dari lingkungan yang dekat dan lebih sempit menuju kepada lingkungan yang lebih jauh dan luas serta makin lama makin mendalam sehingga materi pelajaran yang telah diberikan guru kepada siswa benar-benar menjadi milik siswa dan tahan lama dalam benak anak, karena adanya pengulangan materi dan memiliki kaitan yang logis antara materi pelajaran yang telah diberikan sebelumnya dengan materi yang disajikan. Pendekatan kurikulum seperti ini sangat mementingkan apresiasi sebelum pembelajaran dimulai, yaitu mengaitkan yang lalu dengan materi yang akan diberikan.

Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konsep berarti siswa dibimbing memahami suatu bahasan melalui pemahaman konsep yang terkandung di dalamnya. Dalam proses pembelajaran tersebut penguasaan konsep dan subkonsep yang menjadi fokus. Dengan beberapa metode siswa dibimbing untuk memahami konsep. Pendekatan konsep adalah pendekatan yang mengarahkan peserta didik meguasai konsep secara benar dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahan konsep (miskonsepsi). Konsep adalah klasifikasi perangsang yang memiliki ciri-ciri tertentu yang sama. Konsep merupakan struktur mental yang diperoleh dari pengamatan dan pengalaman.  Pendekatan Konsep merupakan suatu pendekatan pengajaran yang secara langsung menyajikan konsep tanpa memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati bagaimana konsep itu diperoleh.





Kegunaan Pendekatan Korelasi
Penggunaan dan pendekatan korelasi sangat berguna dalam usaha meneliti masalah-masalah pendidikan dan pengajaran. Beberapa kegunaan tersebut antara lain:
1.    Memungkinkan untuk mengukur sejumlah variabel dan menemukan antarhubungannya secara simultan : penelitian experimental, meskipun dilakukan secara ketat biasanya hanya dapat memanipulasi suatu variabel pada setiap saat, padahal dalam masalah sosial suatu gejala biasanya tidak dapat terjadi karena pengaruh interaksi sejumlah variabel dalam suatu hubungan yang kompleks. Dengan demikian metode korelasi merupakan pendekatan yang bersifat realistis dan tidak bersifat artifisial. Disamping itu, kontrol dalam eksperimen  sering mengakibatkan tingkah laku yang diteliti menjadi berubah sehingga menjadi lain dari apa yang semula ingin dipelajari.
2.    Metode korelasi dapat memberikan informasi tentang tingkat hubungan antara variabel-variabel yang sedang dipelajari keterampilan metode korelasi menspesifikasikan tingkatan sampai beberapa besar variabel-variabel yang sedang dipelajari berhubungan kerapkali memberikan kepada peneliti suatu pemahaman tentang bagaimana variabel tersebut beroperasi yang tidak mungkin diperoleh melalui rancangan lain (Ardhan, 1987-136)
Studi korelasi, terutama menaruh perhatian pada usaha untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik terhadap suatu pola tingkah laku yang sangat kompleks (antara lain kemajuan hasil belajar) dengan jalan mempelajari hubungan antara pola-pola tingkah laku ini dengan variabel-variabel yang dihipotesiskan ada hubungannya.

Pendekatan pembelajaran yang paling sesuai adalah pembelajaran yang berorientasi pada kepentingan siswa atau siswa sentris. Hal ini sesuai dengan pendekatan pembelajaran diskaveri/inkuiri yang menunjukkan dominasi peserta didik selama proses pembelajaran, sedangkan guru sebagai fasilitator. Selaras dengan uraian di atas adalah penggunaan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL), yaitu konsep pembelajaran yang membantu guru menghubungkan mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan membantu siswa untuk menghubungkan pengetahuannya dengan kehidupan sehari-hari sebagai anggota keluarga dan masyarakat di mana dia berada. Pembelajaran harus bersifat siswa sentris yaitu guru harus memahami keadaan siswa, memperhatikan perkembangannya dan harus ada evaluasi yang maksimal berkaitan dengan gambaran perkembangan siswa

Kategori ketiga, the conscientization approach,
Mengarahkan pendekatan kegiatan membelajarkan untuk menyadarkan peserta didik terhadap isu ketidakseimbangan dalam masyarakat. Kesenjangan kehidupan ini ditandai dengan adanya kelompok masyarakat miskin sebagai akibat pemerasan yang dilakukan oleh pihak tertentu dimasyarakat. Metode dan teknik penyadaran disusun untuk membantu peserta didik agar mereka menganalisis kenyataan secara kritis melakukan dialog dan praksis. Praksis ialah kegiatan belajar yang dilakukan oleh warga masyarakat dengan tindakan merefleksikan keadaan, melakukan upaya untuk merubah keadaan, dan mengadakan refleksi kembali terhadap proses dan hasil upaya perubahan itu. Bahan belajar, yang digunakan untuk merangsang dialog, terdiri atas gambar-gambar yang memuat tema-tema pokok yang diangkat dari persepsi peserta didik terhadap kehidupan nyata.


Pembelajar luas adalah ahli dalam menerima informasi yang berbeda-beda, mengingat secara terpisah dan mampu mengingat fakta-fakta yang tidak berhubungan. Hal ini embuat seseorang berfikir dangkal, karena ketika mereka sedang tertarik pada satu fikiran, biasanya banyaksekali input-input yang masuk dan mempengaruhi pembelajar melebar untuk menghentikan fokusnya sehingga mereka sulit untuk memahami informasi dan pengetahuan jangka panjang.

Pendekatan sistematis adalah pengembangan pendidikan dilakukan secara teratur melalui perencanaan yang bertahap

.       Pendekatan topik
Dalam mempelajari suatu masalah geografi di wilayah tertentu, peneliti dapat mengadakan pendekatan dari topik tertentu yang menjadi perhatian utama. Misalnya di daerah tertentu, topik yang menjadi perhatian utama adalah kelaparan, maka kelaparan inilah yang menjadi sorotan utama dalam pendekatan topik.
Kelaparan di daerah tersebut diungkapkan jenis-jenisnya, sebab-sebabnya, penyebararmya, intensitasnya, interelasinya dengan gejala yang lain, dan keterkaitannya dengan masalah lain secara keseluruhan.
Hal yang menjadi pegangan pokok dalam melakukan pendekatan topik adalah tidak boleh dilepaskan hubungannya dengan ruang yang menjadi lokasi gejala atau topik yang didekati. Faktor-faktor geografi seperti manusia dan keadaan lingkungan fisiknya tidak boleh diabaikan. Dengan landasan keruangan ini, akan dapat diungkapkan karakteristik kelaparan di wilayah yang bersangkutan.

Pendekatan konsentris adalah merupakan strategi yang menerapkan pembelajaran tak terputus dan berkelanjutan tentang suatu pokok bahasan


2 komentar:

Elica mengatakan...

informatif sekali , thanks infonya
Intergrated Industrial City

Unknown mengatakan...

Kurang sistematis dalam penulisan 🙏

Posting Komentar

 

This Template Was Found On Elfrida Chania's Blog. Copyrights 2011.