A.
Faktor Penyebab Gangguan Disiplin Dari Segi Siswa
Gangguan
disiplin kelas dapat saja terjadi setiap saat dalam proses
pembelajaran yang akan mengganggu kelancaran pembelajaran tersebut. Oleh
sebab itu guru perlu mengenal ciri-ciri perilaku siswa yang
dapat menimbulkan gangguan disiplin kelas dan berdasarkan
pengetahuan tersebut akan dapat memprediksi cara menghindari atau
mengatasi masalah tersebut.
Perilaku
manusia pada umumnya disebabkan karena adanya dorongan dalam diri
yang perlu dipenuhi yang akan menimbulkan rasa puas dalam
diri orang. Begitu juga halnya dengan anak-anak. Ada lima tingkatan
kebutuhan manusia yaitu:
- Kebutuhan fisiologis yang bersifat jasmaniah seperti kebutuhan makan minum, istirahat, pakaian ,perumahan dsb.
- Kebutuhan akan rasa aman, yaitu kebutuhan rasa aman dari sakit atau bahaya.
- Kebutuhan akan kasih sayang atau cinta, yaitu kebutuhan anda dibutuhkan atau disayangi.
- Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk merasa sanggup atau mampu dan diakui orang atau merasa diri berguna.
- Kebutuhan mengembangkan diri, yaitu kebutuhan untuk mengembangkan semua potensi yang ada dalm diri sendiri.
Kelima kebutuhan di atas
merupakan dasar penyebab tingkah laku manusia termasuk
anak. Kebutuhan tersebut biasanya tidak sekaligus muncul
semuanya tetapi tergantung pada kebutuhan yang dominan yang
dirasakan. Apabila kebutuhan tersebut telah dipenuhi maka perilaku
untuk memenuhinya akan melemah dan begitulah untuk masing-masing
kebutuhan. Sebaliknya apabila kebutuhan pokok anak tidak
terpenuhi akan terjadi masalah-masalah tingkah laku
yang akan mengganggu keamanan atau disiplin kelas.
Tingkah laku anak dalam kelas
dapat dibedakan atas 2 kategori yaitu masalah tingkah laku
individual dan masalah tingkah laku kelompok. Masalah tingkah laku individual
terdiri dari tingkah laku menarik perhatian, mencari kekuasaan, pembalasan
dendam, dan memperlihatkan ketidakmampuan. Tingkah laku anak yang salah
disebabkan oleh motif, mencari perhatian, pemuasan secepatnya
dorongan-dorongan dan kehendak , keinginan mengepalai, atau menguasai orang
lain, pembalasan terhadap kesalahan yang lalu, patah semangat
atau rendahnya harga diri.
Adapun masalah perilaku kelompok yang
dapat menggangu disiplin kelas ada 7 macam masalah perilaku kelompok dalam
manajemen kelas, yaitu: (1) kurang kompak/ bersatu;.(2) tidak mematuhi aturan
dan prosedur; (3) bereaksi negatif terhadap anggota kelompok; (4)
tingkah laku menyimpang yang disetujui kelas ;(5) mudah bingung, macet kerja,
perilaku suka meniru; (6) rendah moral, bermusuhan, mempertahankan diri;
(7) tidak mampu menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.
1.
Perilaku Kurang Kompak/ Bersatu
Ciri perilaku kurang kompak ini
terlihat dari timbulnya konflik diantara individu-individu atau
kelompok-kelompok kecil di kelas. Terjadinya konflik ini dapat disebabkan
adanya perbedaan nilai-nilai yang dianut siswa, perbedaan persepsi
mengenai hal tertentu dan dapat juga disebabkan salah pengertian
dalam komunikasi dengan teman sehingga masing-masing merasa tidak
cocok satu sama lain. Anda mungkin dapat membayangkan perilaku apa yang
muncul karena adanya konflik tersebut. Salah satunya mungkin akan
terjadi pertengkaran atau perang mulut antar siswa dalam
kelompok atau antar kelompok kecil dalam kelas yang akan
menggangu disiplin kelas . Selain dari itu Anda mungkin juga
pernah mengalami adanya siswa yang bermusuh musuhan dan tidak bertegur
sapa satu sama lain sehingga iklim kelas terasa tegang dan
tidak puas dengan kelompoknya. Hal ini tentu akan berdampak pada proses
belajar siswa dan perlu diatasi oleh guru dengan bijaksana.
2.
Perilaku yang Tidak Mematuhi
Aturan dan Prosedur Kerja
Perilaku ini jelas ditandai
dengan tidak taatnya akan norma-norma atau tidak patuhnya siswa pada
aturan dan prosedur kelas yang sudah ada. Dapatkah Anda memberikan contoh
tentang perilaku tersebut?. Apakah siswa yang suka meribut pada saat Anda
menerangkan pelajaran dapat kita kategorikan pada perilaku tersebut?. Tentu
dapat bukan?. Selain dari perilaku tersebut sering juga kita
jumpai adanya siswa yang suka berbicara keras-keras saat diperlukan
suasana yang tenang dalam mengerjakan tugas-tugas, atau ada siswa yang
suka mondar mandir di kelas sedangkan temannya duduk tenang
menerjakan tugas-tugas yang diberikan guru. Perilaku tersebut
semuanya mengganggu ketenangan temannya belajar dan perlu diatasi
guru dengan segera.
3.
Perilaku Reaksi Negatif terhadap
Anggota Kelompok
Ciri dari perilaku ini kelihatan
dari ekspresi siswa yang bermusuhan terhadap teman-temannya yang
tidak diterima dalam kelompok, atau temannya yang menyimpang dari
norma kelompok, dan terhadap temannya yang menghalangi usaha
kelompok. Pernahkah Anda melihat siswa yang di kucilkan oleh
kelompoknya karena teman-temannya tidak menyenangi dia masuk
kelompok tersebut. Contoh lain ada juga siswa yang berpenampilan lain
dari kelompok menjadi sumber penolakan atau ketidaksukaan
teman-temanya . Perilaku kelompok tersebut tentu akan menggangu disiplin
kelas.
4.
Perilaku Menyimpang yang
disetujui Kelas
Munculnya perilaku ini biasanya
bermula dari siswa yang mempunyai kebiasaan
suka membadut dan teman-temannya yang lain senang dengan perilaku
tersebut. Oleh karena dapat dukungan dari teman-teman
perilaku si pembadut akan menjadi jadi dan suasana kelas akan terganggu. Hal
ini tentu tidak dapat dibiarkan terus, apalagi kalau leluconnya sudah
menyimpang dari norma-norma yang berlaku. Misalnya
kadang-kadang siswa senang meniru tingkah laku guru yang kurang
disenanginya , atau teman-temannya di kelas yang kurang disukainya.
Sering juga kita jumpai siswa yang berasaldari keluarga yang kurang
mampu, menjadi bulan-bulanan oleh teman-temannya di kelas.
Tentu saja perilaku demikian jelas sudah melanggar disiplin.
5.
Perilaku Mudah Bingung, Macet Kerja dan
Suka Meniru
Perilaku ini muncul karena adanya gangguan
kecil yang terjadi di kelas yang membuat siswa merasa bingung tidak
menentu dan kadang- kadang macet kerja. Misalnya
pada suatu ketika siswa menyangka
guru kurang adil terhadap mereka. Hal ini
tentu didasarkan pada perilaku guru terhadap siswa sebelumnya. Siswa
memprotes sikap tersebut baik secara tersembunyi maupun terang
terangan dengan tidak mematuhi guru melakukan tugas yang diberikan
kepada mereka. Perilaku ini biasanya dimulai oleh kelompok tertentu
tapi tetapi kemudian diikuti oleh kelompok lain yang menjadikan
kelas macet kerja. Jadi walaupun kelihatannya
penyebabnya kecil tetapi dapat berdampak besar pada perilaku siswa.
Oleh sebab itu kita sebagai guru
harus bijaksana dan adil sehingga tidak ada kelompok yang merasa
diperlakukan tidak adil. Anak-anak perlu kasih sayang dan
dihargai sebagaimana mestinya.
6.
Perilaku Rendah Moral, Permusuhan,
Mempertahankan Diri dan Agresif
Kita tahu bahwa siswa berasal dari berbagai latar belakang
kehidupan keluarga dan masyarakat. Perilaku siswa dipengaruhi
oleh lingkungan dan akan terbawa kesekolah. Oleh karena
itu pada saat di kelas dapat muncul
perilaku siswa yang kurang baik kalau kalau di rumah
sudah terbiasa demikian. Misal;nya ada anak-anak yang suka
mengucapkan kata-kata yang kurang etis dan kalau
dilarang temannya dia akan marah sehingga akan terjadi pertengkaran. Disamping
itu ada pula siswa yang suka mempertahankan diri dan kalau
dikatakan dia telah melakukan suatu kesalahan
tidak akan mau mengakuinya dan akan mencari berbagai alasan untuk
mempertahankan dirinya tidak bersalah. Disamping itu sering juga
kita jumpai siswa yang suka berkelahi atau bermusuhan sesama
temannya di kelas yang membuat suasana kelas
tidak tertib lagi. Selain dari contoh-contoh
tersebut mungkin Anda juga pernah menjumpai
adanya kelompok siswa yang suka menertawakan atau mengejek
kekurangan temannya yang berasal dari keluarga yang kurang mampu,
atau yang mempunyai cacat tertentu.
7.
Ketidakmampuan Menyesuaikan Diri
dengan Perubahan Lingkungan
Di sekolah sering terjadi
perubahan-perubahan seperti perubahan peraturan
sekolah/perubahan tata tertib kelas, yang sulit diterima oleh sebagian
siswa yang sudah terbiasa dengan keadaan yang lama. Mereka sulit
menyesuaikan diri dengan perubahan baru tersebut sehingga akan
mempengaruhi pada perilakunya yang dapat menggangu disipli n
kelas . Misalnya mungkin mereka akan sering melanggar aturan
yang baru tersebut karena sudah terkondisi dengan aturan yang lama
dan mungkin juga lupa bahwa ada peraturan baru. Perubahan lain yang
terjadi disekolah yang menuntut penyesuaian baru bagi siswa adalah
perubahan guru mengajar, terutama sekali di SD. Mereka sudah serasi
dengan guru kelas yang lama dan perlu menyesuaikan diri lagi dengan guru
yang baru sehingga akan menimbulkan berbagai kesulitan bagi siswa
yang tidak mampu menyesuaikan diri.
B.
Faktor Penyebab Gangguan Disiplin Dari Segi Guru
Kita tahu bahwa guru memegang peranan penting dalam membina
disiplin siswa, tetapi apabila peran guru tersebut tidak berjalan
sebagaimana mestinya maka dapat berdampak pada prilaku siswa yang
kurang disiplin.
Secara garis besarnya masalah disiplin yang bersumber dari guru
dapat dilihat dari segi sifat dan sikap guru, komunikasi guru, pengawasan
dan kemampuan profesional guru. Berikut ini akan kita lihat satu persatu dari
faktor tersebut.
1.
Faktor Sifat dan Sikap Guru
Kita tahu bahwa guru merupakan orang yang terdekat bagi
siswa di sekolah, dan karena itu sifat dan sikap guru berdampak langsung
pada prilaku siswa. Pernahkah Anda melihat seorang guru yang
bersikap otoriter pada siswa atau yang suka memaksakan kehendaknya,
tanpa meperhatikan keadaan siswanya? Apa respon siswa terhadap
sikap guru tersebut? Sikap guru tersebut dapat menjadikan siswa pura-pura
patuh, apatis, dan agresif. Apabila keadaan ini terjadi dapat
kita bayangkan siswa tidak patuh lagi pada guru, tidak mau
tahu saja dan siswa yang mempunyai sifat berani tentu akan
memprotes atau melawan pada guru. Jadi sikap guru yang otoriter tersebut
akan mengganggu disiplin kelas.
Sikap apa lagi dari guru yang juga dapat menimbulkan gangguan
disiplin kelas? Apakah menurut Anda sikap kurang menghargai siswa dapat mengganggu disiplin kelas? Kita
tahu siswa sebagai manusia butuh untuk dihargai dan apabila guru
tidak menghargai mereka setelah mereka melakukan sesuatu yang pantas
dihargai mereka akan kecewa dan timbul rasa tidak puas pada
diri siswa. Rasa tidak puas ini akan berkembang menjadi
prilaku-prilaku yang menggangu ketentraman kelas seperti memukul
meja, memaki-maki guru ,marah dsb.
Di samping kedua sikap yang kita sebutkan diatas, ada
pula guru yang mempunyai sikap kurang
senang pada anak secara umum atau pada anak-anak tertentu.
Kita tahu anak – anak butuh perhatian dan kasih sayang baik
dari orang tuanya maupun dari guru. Kalau guru kurang menyukai mereka
berarti kebutuhan untuk mendapat perhatian dan kasih sayang
kurang terpenuhi. Siswa yang melihat sikap kuru yang kurang menyenangi
mereka akan bereaksi dengan ber bagai bentuk
prilaku supaya guru memperhatikannya. Misalnya ada
siswa yang membuat lelucon ketika guru sedang mengajar, berbicara
keras keras supaya kedengaran oleh guru, bernyanyi nyanyi sendiri,
meniru -niru cara orang berbicara sehingga teman-temannya
tertawa dan ketentraman kelas akan terganggu. Reaksi lain dari siswa
terhadap sikap guru tersebut adalah timbulnya rasa benci dan
dendam dalam diri siswa karena merasa tidak diberlakukan secara
wajar.
Sikap guru yang terlalu
mementingkan mata pelajaran daripada siswa sendiri juga dapat
merupakan penyebab gangguan disiplin kelas. Pernahkan Anda melihat
seorang guru yang terlalu terfokus pada kegiatan instruksional yang dilakukannya
dan tidak memperhatikan situasi dan kondisi siswa. Apakah siswa
memperhatikan penjelasan yang diberikannya, atau
apakah mereka dapat memahami atau tidak , tidak dipedulikan guru yang
penting tugasnya mengajar selesai. Bagaimana menurut pendapat
Anda reaksi siswa belajar dengan guru tersebut? Anda
mungkin sependapat dengan saya , bahwa siswa yang mempunyai
motivasi belajar yang tinggi akan mendengarkan guru tersebut
mengajar sedangkan siswa yang mempunyai motivasi belajar yang
kurang akan berprilaku semau mereka karena tidak diperhatikan guru.
Anda mungkin dapat membayangkan berbagai prilaku siswa kalau guru
tidak memperhatikannya. Misalnya ada siswa yang bercerita sesama
temannya , ada yang bermain-main sambil duduk , ada yang bergelut
dengan temanya yang semuanya itu menunjukkan kelas tidak
disiplin. Guru hanya terfokus pada pengajaran dan mengabaikan
manajemen kelas sehingga pengajaran kurang efektif.
Masalah sikap kurang
sopan dari guru juga akan dapat menimbulkan gangguan
disiplin kelas.Guru sebagai orang panutan bagi siswanya perlu mempunyai
sopan santun terhadap orang lain termasuk pada siswanya.
Prilaku guru akan ditiru dan digugu oleh siswanya. Oleh sebab itu
apabila guru kelihatan oleh siswa kurang sopan, misalnya : guru
duduk di depan kelas dengan kaki ke atas meja atau berdiri di
depan kelas dengan sebelah kaki naik atas kursi atau prilaku lainnya yang
kurang sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Siswa akan cepat bereaksi
menunjukkan rasa tidak senang atau memprotes prilaku guru tersebut
sehingga kelas akan ribut.
Selanjutnya mari kita lihat faktor sifat guru yang dapat menimbulkan
gangguan disiplin kelas.
a. Sifat tidak
konsisten
Guru hendaklah mempunyai pendirian
yang sudah mantap tidak mudah berubah karena ada prinsip yang
dipegang sebagai seorang guru. Sifat konsisten adalah perlu dalam membina disiplin
kelas. Oleh karena itu sifat tidak konsisten akan menimbulkan
gangguan disiplin kelas. Misalnya siswa telah sepakat dengan guru
untuk melaksanakan tata tertib kelas, yaitu siapa yang terlambat datang tidak
boleh masuk kelas. Pada suatu pagi Ani terlambat datang . Dia
mengetuk pintu minta izin masuk guru tidak mengizinkannya
tanpa bertanya alasannya terlambat. Tidak lama kemudian datang pula
Ana mengetuk pintu minta izin masuk dan guru
mengizinkanya. Dari contoh tersebut kelihatan guru tidak
konsisten menjalankan tata tertib kelasnya. Sifat guru yang tidak
konsisten ini akan dapat menimbulkan protes bagi siwa yang
mengatakan guru tidak adil dan kelas akan ribut. Bila guru selalu
bersifat tidak konsisten siswa akan menjadi bingung mana aturan yang
boleh mana yang tidak sehingga akan mempengaruhi prilaku
siswa menjadi kurang disiplin.
b. Sifat kurang
pengendalikan diri
Guru yang kurang dapat menahan
emosi, cepat marah tanpa alasan , suka memukul siswa , atau menyakiti
perasaan siswa dengan kata-katanya , cenderung mendapat reaksi negatif
dari siswa sehingga ketertiban kelas terganggu. Bagaimanakah menurut
Anda reaksi siswa terhadap guru yang demikian? Sebagian
siswa mungkin akan takut, sebagian lagi mungkin tertawa
dalam hati atau dengan temannya secara diam-diam sehingga konsentrasi
siswa terhadap pelajaran akan terganggu.
c. Sifat suka
bergunjing
Sifat guru yang suka bergunjing dapat
mengganggu disiplin kelas. Kebiasaan guru yang suka menyebut
kekurangan-kekurangan siswa atau guru lainnya di kelas dapat menimbulkan
reaksi kurang senang pada siswa dan kurang menghargai guru tersebut.
Siswa yang berani mungkin akan langsung berkomentar pada guru
kenapa Bapak/Ibu suka menyebut keburukan orang lain?
Menurut Ibu Agama tidak baik. Kalau hal ini terjadi situasi
kelas sudah terganggu. Bagi siswa yang suka meniru mereka
akan meniru prilaku guru tersebut dan akan membicarakan
temannya sambil belajar yang juga akan menggangu disiplin kelas.
d. Sifat kurang
humor
Perasaan humor sekali-kali
diperlukan dalam proses pembelajaran untuk menyelingi situasi
kelas supaya tidak membosankan siswa belajar. Kalau siswa
belajar waktu siang atau sore dengan udara yang panas, atau waktu
siswa kelihatannya mengantuk maka humor dari guru perlu ada
untuk menyegarkan situasi kelas yang kurang kondusif untuk belajar.
Tanpa adanya sifat humor dari guru akan menjadikan siswa bosan atau
jenuh belajar sehingga tidak meperhatikan lagi pelajaran yang
diberikan guru. Jadi sifat kurang humor dapat menggangu disiplin
kelas .
2.
Faktor Komunikasi Guru
Dalam proses belajar mengajar faktor komunikasi mempunyai
peranan penting dalam menentukan efektivitas pembelajaran. Oleh
karena itu guru hendaklah mempunyai kemampuan berkomunikasi yang baik
agar dapat mengajar secara efektif. Apabila kemampuan berkomunikasi guru
kurang baik, akan dapat menimbulkan gangguan disiplin kelas.
Diantara faktor komunikasi ini yang mempengaruhi disiplin kelas
adalah kejelasan pengucapan kata-kata, kecepatan
berbicara, nada suara dan ketepatan penggunaan bahasa dengan
latar belakang siswa. Pernahkah Anda mendengar guru mengajar
yang tidak jelas pengucapan kata-katanya karena disebabkan
bunyi vokal yang diucapkan tidak tepat?. Pengucapan kata yang
kurang jelas susah ditangkap siswa maksudnya sehingga mereka
akan saling bertanya satu sama lain yang akan membuat suasana kelas
terganggu atau ribut. Begitu juga halnya dengan guru yang suka
berbicara cepat,siswa sulit memahami pelajaran yang disampaikan
guru. Situasi ini dapat menimbulkan reaksi siswa untuk
berkomentar tidak mengerti pak/bu atau terlalu cepat pak/bu,
sehingga kelas menjadi terganggu. Bagaimana pula pendapat Anda
kalau nada suara guru terlalu tinggi atau terlalu ren dah
serta tidak bervariasi? Keadaannya mungkin sama bukan/ dan malah dapat
menimbulkan kebosanan bagi siswa mendengarkan suara guru yang tidak
bervariasi tersebut. Selain dari itu guru yang suka memakai
bahasa asing atau bahasa yang tidak dipahami siswa juga akan
menggangu disiplin kelas.
Berdasarkan uraian di atas jelas bahwa faktor
kejelasan ,kecepatan, nada, dan bahasa yang digunakan guru dalam menyampaikan
pelajaran dapat mempengaruhi disiplin kelas. Oleh karena itu
guru hendaklah mampu menyesuaikan tempo berbicara ,
kejelasan kata yang diucapkan dan nada suara serta bahasa yang digunakan
dengan tingkat bahasa anak.
3.
Faktor Kemampuan Profesional Guru
Ketertiban dalam kelas juga ada kaitannya dengan kemampuan
profesional guru itu sendiri. Misalnya guru yang tidak mampu
menvariasikan metode mengajarnya akan dapat menjadikan siswa bosan
belajar dan kurang perhatiannya terhadap pelajaran dan kelas akan menjadi
ribut. Begitu juga halnya dengan guru yang kurang pandai
mempertimbangkan tugas-tugas yang diberikan kepada siswa . Kalau
guru terlalu berat memberi tugas dan tidak sesuai
dengan kemampuan siswa , siswa akan mengeluh dan mungkin juga
tidak mengerjakannya karena tidak mampu melakukannya. Hal ini dapat
berdampak kepada kepatuhan siswa pada guru. Bagaiman siswa akan
mengerjakan tugas kalau mereka tidak tahu mengerjakannya , atau dapat
juga terlalu banyak sehingga tidak cukup waktu untuk menyelesaikannya.
Oleh karena itu pemberian tugas pada siswa hendaklah disesuaikan dengan
kemampuan dan keadaan siswa. . Hal lain lagi yang berkaitann dengan
tugas adalah pemeriksaan tugas dan pemberian balikan kepada siswa.
Guru yang tidak memeriksa tugas dan tidak mengembalikannya kepada siswa
dapat menjadikan siswa malas mengerjakan tugas-tugas dan kurang patuh
pada guru. Siswa ingin tahu apakah tugas yang dibuat itu betul atau
salah. Balikan yang diberikan guru akan menimbulkan rasa puas dalam
diri siswa dan dapat lebih memotivasi siswa belajar
C.
Faktor Penyebab Gangguan Disiplin Dari Segi Lingkungan
Lingkungan yang dimaksudkan disini adalah lingkungan kelas, sekolah,
keluarga dan masyarakat baik fisik maupun sosial. Lingkungan ini
baik secara langsung maupun tidak langsung akan dapat menimbulkan
gangguan disiplin kelas.
1.
Lingkungan kelas
Diantara lingkungan kelas yang dapat menimbulkan gangguan disiplin
adalah kurang lengkapnya sarana dan prasarana , kepadatan ruangan
kelas, dan sirkulasi udara. Kita tahu keadaan sekolah
dasar di negara kita belum semuanya memenuhi syarat sebagai suatu
sekolah yang baik. Dilihat dari sarana masih ada sekolah yang
kurang lengkap sarananya sesuai dengan jumlah anak. Misalnya jumlah
kursi dan meja tidak cukup, sehingga 3 orang anak duduk untuk dua
kursi. Hal ini dapat menjadi sumber pertengkaran diantara mereka
karena sempitnya tempat duduk dan mereka tidak dapat bergerak lebih leluasa
sedang belajar. Kita tahu anak-anak SD karena dalam pertumbuhan
senang bergerak dan tempat yang sempit akan menjadikan mereka saling
bersinggungan dan terganggunya temannya yang sedang bekerja. Begitu
jugahalnya dengan buku teks yang tidak cukup sebanyak anak akan dapat
berdampak sama. Kepadatan ruangan kelas akan dapat menghalangi anak
bergerak bebas dan juga dapat menimbulkan gangguan disiplin kelas.
Bagaimanakah menurut pendapat Anda mengenai keadan sirkulasi
udara?. Apakah dapat menimbulkan gangguan disiplinkelas?. Tentu dapat bukan?.
Kelas yang sirkulasi udaranya tidak lancar akan dapat menjadikan udara
dalam kelas terasa panas, apalagi di
waktu siang hari sehingga siswa
akan merasa gelisah dan tidak konsentrasi belajar.
Siswa butuh udara segar dan untuk memenuhi kebutuhan itu mereka akan
berganti ganti minta izin keluar dan hal itu akan mengganggu
disiplin kelas.
2.
Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah yang dapat menimbulkan gangguan antara lain
adalah batas kelas yang kurang kedap suara, tempat olahraga yang dekat
dengan kelas, sitem aturan dan hubungan interpersonal. Batas ruangan
kelas yang kurang baik yang memungkinkan kedengaranya
suara guru dikelas yang bersebelahan akan sangat mengganggu
konsentrasi siwa belajar dan menyebabkan siswa ribut karena
tidak tahu suara mana yang akan didengarnya dan kelas menjadi kurang
tertib. Begitu juga halnya dengan tempat olahraga
sekolah yang berdekatan dengan kelas. Kita tahu bahwa di SD
umumnya tidak mempunyai ruangan khusus untuk olahraga. Untuk
pelajaran tersebut biasanya dilakukan di pekarangan sekolah
yang mempunyai pekarangan luas atau di lapangan lain
disekitar sekolah. Bila dilakukan di pekarangan yang dekat betul
dengan kelas , suara guru dan suara siswa yang sedang
berolahraga akan kedengaran langsung ke dalam kelas sehingga dapat
menggangu perhatian siswa belajar dan disiplin
kelas dapat terganggu.
Selain dari dua faktor di atas, sistem aturan sekolah yang terlalu mengikat dan
kurang mngikut sertakan siswa dalam penentuannya akan dapat
menimbulkan gangguan disiplin kelas karena akan sering dilanggar siswa.
Misalnya siswa tidak boleh minta izin keluar kelas saat guru
sedang menerangkan pelajaran atau sedang ujian. Aturan
ini dapat saja dilanggar siswa karena adanya kebutuhan mendesak
yang tidak bisa ditunda, seperti terdesak buang air atau sakit
perut dsb. Anda mungkin punya contoh aturan lain yang dalam
penerapannya sulit dipatuhi anak. Anda masih ingat aturan
yang tradisional yang menyuruh siswa duduk dengan melipat
tangan dimeja? Aturan ini kurang mempertimbangkan karakteristik
anak yang suka bergerak sehingga akan sering dilanggar siswa.
Oleh karena itu kalau sekolah akan membuat aturan ikutkanlah siswa
dan pertimbangkanlah berbagai aspek sehingga dapat diterapkan
dengan baik.
Faktor lain yang juga dapat menimbulkan gangguan disiplin adalah
hubungan interpersonal di sekolah . Kadang-kadang disuatu
sekolah hubungan sesama guru dan hubungan guru dengan siswa kurang baik,
begitu juga halnya dengan hubungan siswa sesama siswa. Apabila hubungan
antar siswa kurang baik akan mudah timbul konflik diantara
siswa baik secara diam-diam maupun secara
terang-terangan yang dapat berupa pertengkaran , permusuhan
sehingga akan mengganggu disiplin.kelas. Begitu juga halnya
apabila hubungan guru-sesama guru kurang baik akan timbul konflik
sesama guru dan perasaan guru yang dalam situasi demikian akan
berdampak pada prilaku guru dalam mengajar yang kurang terkendali
sehingga akan mengganggu disiplin kelas.
Faktor kekurang cermatan sekolah mengatur jadwal
dapat juga menimbulkan ganguan disiplin kelas. Misalnya dalam
jadwal kelas IV jam ke 4 adalah pelajaran Agama , tetapi karena
kekurang telitian sekolah menyusun jadwal guru Agama juga
mengajar di KelasV jam yang sama. Hal ini menyebabkan salah satu kelas
tidak belajar Agama dan diganti dengan pelajaran lain .
Siswa protes karena tidak siap untuk pelajaran yang baru
karena bukunya tidak mereka bawa. Jadi hal-hal yang kelihatanya kecil
tapi dapat berdampak besar bagi disiplin kelas.
3.
Lingkungan Keluarga dan
Masyarakat
Prilaku siswa menurut teori Konvergensi terbentuk
karena bawaan dari lahir dan pengaruh lingkungan. Lingkungan yang
terdekat dari siswa adalah keluarga atau rumah tangga. Apabila
rumah tangga kurang menanamkan sikap disiplin di rumah akan terbawa
dalam kelas sehingga akan mudah muncul prilaku yang kurang disiplin
tersebut. Hal yang menyebabkan kurang disiplin anak di rumah
tangga disebabkan berbagai hal, antara lain karena
terlalu dimanjakan., sehingga tidak terbiasa mematuhi aturan-aturan
yang seharusnya dipatuhi anak.
Faktor lain yang dapat menyebabkan anak kurang disiplin
adalah faktor kesibukan orang tua di luar rumah sehingga tidak
mempunyai waktu membina dan memperhatikan disiplin anknya . Keadaan orang tua yang stress dan
orang tuanya yang tinggal satu dapat menyebabkan gangguan disiplin
kelas. Misalnya apabila orang tua siswa hanya satu dan
keadaan ekonomi mereka kurang , anak akan terpaksa melakukan tugas-tugas rumah tangga karena orang
tuanya harus bekerja mencari nafkah. Anak tidak
terkontrol prilakunya dan mungkin tidak mepunyai waktu untuk
mengerjakan tugas-tugas sekolah sehingga di kelas sering
dimarahi guru. Begitu juga halnya anak-anak dari sosial ekonomi
kurang yang terpaksa bekerja membantu orang tua mencari nafkah, karena
kelelahan bekerja, kelihatan loyo tidak bersemangat
belajar dan mungkin tertidur sambil belajar. Anak-anak
semacam ini akan sering jadi ejekan temannya sebagai anak
pemalas dan akan mengganggu disiplin kelas. Bagaimana menurut
pendapat Anda dengan orang tua yang stress. Apa dampaknya pada
prilaku anak?. Seperti telah dikatakan dari awal prilaku siswa
dipengaruhi oleh lingkungannya. Oleh karena orang tua dalam situasi
terganggu emosionalnya dan kacau maka dapat menjadikan
anak kurang merasa nyaman dan prilakunya tidak stabil. Di
kelas prilaku anak tersebut menjadi lebih emosional
dan mudah tersinggung sehingga dapat mengganggu disiplin kelas.
Selanjutnya faktor apakah dari lingkungan sosial yang dapat
mempengaruhi disiplin kelas? . Kita tahu bahwa siswa hidup tidak terpisah
dari masyarakat tempat tinggalnya. Kalau keadaan masyarakat
lingkungannya kurang baik , sering terjadi perkelahian antar warga,
atau kekerasan oleh kelompok tertentu, tambahlagi dari
pengamatannya di TV tentang berbagai kekerasan dan kekacauan, hal
itu akan mempengaruhi sikap dan prilaku siswa. Tayangan-tayangan prilaku
masyarakat yang dilihat sehari-hari tersebut berkesan dalam ingatan
anak dan sesuai dengan sifat anak suka meniru maka prilaku
tersebut akan ditiru dan dicobakanya pada temann apabila ada
kesempatan melakukannya. Jadi sadar atau tidak sadar .jika anak
mencobakan prilaku tersebut di kelas tentu akan mengganggu disiplin kelas. Oleh
karena itu kita sebagai guru hendaklah dapat memonitor prilaku
siswa saat mengajar sehingga tidak memungkinkan siswa berprilaku
yang tidak baik.
Selain
dari faktor yang telah disebutkan diatas, faktor kerjasama sekolah
dengan masyarakat terutama orang tua akan ikut mempengaruhi disiplin
kelas. Misalnya apabila sekolah telah menetapkan bersama
aturan aturan sekolah dan telah disampaikan kepada orang tua, maka
bantuan orang tua sangat diperlukan membimbing anak untuk mematuhi
aturan tersebut. Contoh: Siswa ke sekolah hendaklah membawa peralatan belajarnya
masing-masing. Dalam hal ini orang tua hendaklah mengingatkan anaknya
untuk membawa peralatan tersebut setiap akan berangkat sekolah.
Begitu juga halnya dengan aturan aturan yang lain seperti
membuat pekerjaan rumah yang diberikan guru.
0 komentar:
Posting Komentar